Sonora.ID - Dibalik berbagai pemberitaan soal wabah pandemi virus corona yang ada di Indonesia, terdapat sebuah sosok kisah seorang tenaga medis perempuan.
Ika Dewi Maharani, begitu orang menyebut namanya. Namanya mulai dikenal masyarakat banyak karena pengorbanan dan perjuangannya berada di garda terdepan dalam memerangi Covid-19.
Berlatar belakang sebagai seorang tenaga medis perawat, tentunya tidak asing lagi bagi Ika jika harus hilir mudik merawat pasien.
Baca Juga: Jangan Abaikan Kesehatan Psikis di Tengah Wabah Covid-19, Ini Tips Hindari Stres A la Psikolog
Namun kali ini rupanya dirinya tidak hanya bertugas sebagai seorang perawat, namun Ika juga harus mengemban tugas sebagai seorang supir ambulan jenazah Covid-19.
Menurut penuturan Ika mulanya dirinya hanya mendaftar sebagai Sukarelawan Covid-19, di Jakarta.
"Saya kan dari Surabaya, itu dikabarkan kalau (di Jakarta) dibutuhkan relawan seorang perawat tapi harus bisa nyetir ambulans, nah saya kan seorang perawat dan bisa nyetir juga, oh ini saya punya kemampuan jadi saya (inisiatif) ingin menangani pasien yang di sana (Jakarta)," tutur Ika Dewi Maharani saat wawancara eksklusif bersama Radio Sonora FM.
Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua Terhadap Anak di Tengah Wabah Corona
Meski harus melakukan dua pekerjaan sekaligus, Ika tak sungkan untuk tetap mendedikasikan dirinya untuk menjadi garda terdepan dalam memerangi virus Corona.
Hati Ika semakin bergejolak untuk terus memberikan dedikasi terbaiknya kala mendengar angka penderita Covid-19 di Jakarta terus meningkat secara signifikan.
Sesekali rasa takut akan tertular virus Covid-19 dari sang pasien menghinggapi hati Ika.
Rasa cemas dan was-was juga hilir mudik menyelimuti, namun melihat keadaan di lapangan membuat hati Ika dengan teguh berniat untuk terus membantu pasien Covid-19.
Baca Juga: Mencekam, Begini Kisah Nyata Jika Suatu Negara Memberlakukan Lockdown
"Kalo rasa takut si pasti ada, namun kita liat lagi ini adalah tugas kita sebagai tim medis yang harus menangani pasien dari awal hingga akhir," tutur Ika Dewi kepada redaksi Sonora.
Ika juga menuturkan bahwa dengan menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD) yang lengkap dapat melindungi dirinya dan juga pasien.
"Yang penting kita harus safety, mengunakan APD lengkap jadi pasien aman kita juga enak (terlindungi)," tutur gadis tersebut.
Baca Juga: Cara yang Tepat Berbicara dengan Anak Tentang Wabah Virus Corona
Kini Ika telah mengabdikan jiwa raganya untuk mengobati para pasien PDP Positiv Covid-19 di Jakarta hampir selama dua minggu terakhir.
Ika menuturkan semangat terbesarnya hadir dari para pasien yang selalu dirinya tangani.
"Selama bertugas yang membuat semangat saya meningkat adalah dari semangat pasien itu sendiri. Setiap bertugas yang saya bawa dan rujuk mereka selalu antusias, semangat dan selalu semangat kala mereka berterima kasih kepada kita (tenaga medis)," tutur Ika Dewi Maharani.
Baca Juga: Motivator: Fokus pada Hasil Justru Bikin Tak Termotivasi Ikuti Jalan yang Benar
Menurut penuturan Ika, pada masa tugas dirinya akan bekerja selama 12 jam penuh, dengan waktu tugas mulai pukul 07:00 - 19:00.
Ika juga menuturkan bahwa saat ini petugas medis supir ambulans jenazah Covid-19 masih sangat diperlukan.
Karena untuk lokasi Jabodetabek saja baru ada sekitar 10 ambulans mobil jenazah Covid-19 yang diaktifkkan.
Dari penuturan Ika, nantinya pemerintah bersama dengan BNPB Indonesia akan berusaha menambah jumlah armada mobil jenazah yang khusus mengangkut pasien Covid-19 mauoun jenazah pasien positif Covid-19.
Tidak lupa Ika juga menyampaikan pesan kepada seluruh tenaga medis yang ada Indonesia untuk tetap mengobarkan semangatnya dalam menjadi garda terdepan.
"Untuk pesan-pesannya teman sejawat saya tetep semangat berjuang terus, karena semangat kita adalah semangat pasien untuk sembuh, untuk pengabdian kita , percaya bahwa wabah pandemi ini akan segera berakhir," pungkas Ika
Baca Juga: Virus Corona Melemahkan Segala Aspek? Master Trainer: Lihat Sisi Positifnya