Sonora.ID - Bali yang menjadi salah satu wilayah Indonesia yang paling banyak dikunjungi turis luar negeri kini menjadi pusat perhatian dunia.
Beberapa media asing merasa terheran mengapa wilayah tersebut melaporkan jumlah kasus dan korban meninggal dunia akibat Covid-19 terhitung sedikit.
Seperti yang dilaporkan oleh Media Asia Times dengan judul "Bali's Mysterious Immunity to Covid-19", media ini merasa terheran terhadap 'Misteri Kekebalan' yang dimiliki oleh Pulau yang dikenal pantainya ini.
Dalam beritanya itu, mereka juga mencantumkan salah satu kesaksian dari warga Bali sendiri.
"Saya juga merasa bingung karena itu tidak masuk akal," kata Rio Helmi seorang blogger yang menuliskan kehidupan di sekitar kota pegunungan Ubud.
Asia Times melanjutkan, "juga tidak ada kabar rumah sakit meluap, peningkatan tajam dalam kremasi atau bukti anekdotal lainnya bahwa virus corona menyebar di pulau berpenduduk 4,2 juta jiwa yang mayoritas beragama Hindu, dan ada ribuan warga asing di antaranya."
Bahkan media yang berbasis di Hong Kong itu juga ikut menyoroti salah satu lokasi yakni di desa pesisir Perenan yang menjadi tempat populer untuk berselancar di ujung utara wisata Bali yang belum memiliki kasus Covid-19 menurut penduduk setempat.
"Desa-desa terdekat lainnya juga tampaknya bebas dari virus," tulis Asia Times menambahkan.
Baca Juga: Ini Tanggapan Ma'ruf Amin Soal Masyarakat Yang Tolak Jenazah Covid-19
Asia Times lalu memberitakan, "apa yang membuat situasi di Bali begitu membingungkan adalah jumlah kedatangan wisatawan China ke Bali sebenarnya meningkat 3 persen pada Januari, bulan yang sama saat Wuhan di-lockdown."
"Bahkan, mereka masih tiba sampai 5 Februari ketika pihak berwenang akhirnya melarang kedatangan siapa pun yang berada di China dalam 14 hari terakhir."
Sebelumnya, Asia Times juga mengeluarkan pemberitaan pada 7 April 2020 yang berjudul "Is Tropical Asia Relatively Immune to Covid-19? ".
Mereka menyoroti minimnya kasus Covid-19 di sejumlah Provinsi di Indonesia, salah satunya Bali.
"Di luar Jawa, pulau dengan penduduk terbanyak, hanya Sulawesi Selatan, Bali, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur yang memiliki lebih dari 20 kasus," tulis Asia Times.
Baca Juga: Kominfo Rilis Aplikasi PeduliLindungi, Untuk Cegah Penyebaran Covid-19
Selain jumlah kasus yang mereka soroti, dampak pariwisata di Pulau Dewata itu pun ikut diperbincangkan.
Menurutnya, ekonom dan pakar perjalanan sekarang perlu membutuhkan waktu satu tahun lagi untuk bisa memulihkan kembali sektor pariwisata.
"Menurut sumber-sumber diplomatik, masih ada 5.000 warga Australia di Bali, banyak penduduk yang memiliki bisnis atau hidup dalam masa pensiun."
"Itu adalah blok terbesar orang asing, tetapi ada juga ribuan lain di pulai wisata legendari tersebut," tulis Asia Times.
Pada akhir pemberitaannya, Asia Times menuliskan bahwa pariwisata Bali belum pernah seterpuruk ini sejak tragedi Bom Bali I tahun 2002 dan Bom Bali II tahun 2005.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Minimnya Kasus Covid-19 di Bali Jadi Perhatian Media Asing".