Masuk Surabaya, Penumpang Pesawat, Kapal, Kereta Api & Bus, Diimbau Mandi Dulu

17 April 2020 17:40 WIB
Febria Rachmanita  - Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, /  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya
Febria Rachmanita - Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, / Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ( Sonora/Budi Santoso)

Surabaya, Sonora.ID - Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita membenarkan adanya Surat Edaran (SE) Wali Kota Surabaya  kepada pihak pengelola transportasi, termasuk Bandara Internasional Juanda.

Surat tertanggal 7 April 2020 tersebut, berisi tentang permohonan bantuan kepada pihak pengelola agar mengarahkan setiap penumpang yang turun dari pesawat untuk membersihkan diri dengan mandi dan ganti pakaian sebelum meninggalkan area bandara.

"Jadi untuk meminimalisir penularan (Covid-19). Kita kan tidak tahu, dia dari luar kota, dia dari daerah terjangkit, atau dari luar negeri," kata Feny, sapaan Febria Rachmanita, Jumat (17/04/2020).

Selain itu, pihaknya juga berharap kepada seluruh masyarakat agar untuk sementara waktu menunda perjalanannya ke Kota Surabaya.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Surabaya, Khofifah Akan Koordinasi Ulang Physical Distancing

Penerapan physical distancing dengan tetap berada di rumah menjadi salah satu cara agar terhindar dari penularan.

"Di dalam pandemi ini, sebaiknya ya tidak perlu datang ke Surabaya dulu. Kita sama-sama menjaga stay di rumah, kalau tidak sangat penting," katanya.

Menurutnya, yang terjadi sekarang adalah banyak warga dari luar daerah datang ke Kota Surabaya. Sehingga Wali Kota Risma kemudian membuat surat edaran tersebut.

"Kenapa ada edaran wali kota seperti itu? Karena memang kita menjaga Surabaya supaya bebas dari Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Dishub Surabaya Terapkan Protokol Transportasi di Terminal

Feny yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya ini menilai, bahwa tingginya kasus Covid-19 di Kota Pahlawan ini disebabkan karena banyaknya penularan yang terjadi dari luar Surabaya atau luar daerah.

"Kalau melihat cluster, banyak penularan-penularan dari luar kota, kemudian banyak yang dari luar negeri. Karena itu, kenapa harus mandi, kemudian kenapa harus cuci tangan, ya supaya semua bersih dari virus itu," terangnya.

Ia menjelaskan, virus yang menempel di bagian luar tubuh seperti pakaian atau rambut, bisa hilang jika terkena sabun atau sampo.

Baca Juga: Risma Beri Semangat Warga Surabaya yang Lakukan Isolasi Mandiri

Sehingga kemudian Wali Kota Risma membuat surat edaran berupa imbauan kepada pengelola transportasi agar mengarahkan penumpang yang baru turun supaya membersihkan badan.

Oleh karena itu, pihaknya juga berharap otoritas terkait bisa mendukung hal itu.

"Supaya Surabaya juga bebas dari Covid-19. Jadi memang wajib (mandi, cuci tangan) supaya hilang virusnya," tuturnya.

Surat edaran Wali Kota Risma berupa imbauan itu, tak hanya berlaku bagi para penumpang pesawat yang baru turun di bandara.

Namun, bagi penumpang kapal, kereta api, maupun bus, juga diharapkan mengikuti anjuran menjaga kebersihan badan. Upaya ini semata-mata untuk melindungi satu sama lain dari penyebaran Covid-19. 

Baca Juga: Pemkot Surabaya Beri Bantuan Makanan pada ODP dan PDP Tiga Kali Sehari

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm