Sempat Terpuruk, Bank Indonesia: Rupiah Kembali Bergerak Naik

18 April 2020 14:30 WIB
Gubernur Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia ( YouTube Bank Indonesia)

Banjarmasin, Sonora.ID - Nilai tukar Rupiah bergerak stabil dan cenderung meningkat di tengah situasi pandemi CoVID-19 saat ini. Per 17 April 2020, lewat perdagangan aktif di pasar, Rupiah bergerak sekitar Rp 15.480-Rp 15.515.

Dalam info terbaru yang dirilis melalui Media Briefing terkait perkembangan terkini perekonomian oleh Bank Indonesia, pemerintah memandang level nilai tukar Rupiah secara fundamental “undervalued” dan diperkirakan bergerak stabil serta menguat ke arah Rp 15.000 per Dolar AS pada akhir tahun.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam siaran pers resmi via kanal Youtube, mengungkapkan ada 4 faktor yang mendukung stabilitas nilai tukar, yakni :

Baca Juga: Pemerintah & DPRD Kota Makassar Gelontorkan 190 Miliar Rupiah untuk Penanganan Covid-19.

  1. Pelaku pasar dalam dan luar negeri memiliki confidence karena Bank Indonesia selalu berada di pasar dan menempuh langkah-langkah yang diperlukan dalam menjaga nilai tukar.
  2. Mekanisme pasar berlangsung dengan baik, sehingga mengurani kebutuhan Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi. Hal ini berdampak pada posisi cadangan devisa yang meningkat.
  3. Selama 1 minggu terakhir, khususnya pada periode 14-16 April 2020, terjadi aliran masuk modal asing atau inflow, masing-masing sebesar Rp 0,7 triliun pada 14 April, Rp 0,2 triliun pada 15 April dan Rp 2 triliun pada 16 April, inflow sebagian sebesar ke SBN.
  4. Confidende yang membaik didukung langkah-langkah yang ditempuh dari berbagai negara di dunia. Baik dalam penanganan CoVID-19 maupun stimulus fiskal dan moneter yang besar.

Baca Juga: Rupiah terhadap Dolar Sentuh Rp 16 Ribu, Ekonom: Ada Amunisi untuk Menstabilkan

Bank Indonesia menurutnya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah juga OJK untuk memonitor secara cermat, dinamika penyebaran CoVID-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Seperti diketahui, beberapa pekan setelah merebaknya kasus pertama CoVID-19 di Indonesia, perekonomian nasional sempat terpuruk dan juga berimbas pada perekonomian daerah.

Baca Juga: Menteri BUMN Ogah Setujui Program Beli Rumah DP 0 Rupiah, Sindir Anies?

Nilai tukar Rupiah sempat hampir menyentuh angka Rp 17 ribu per Dolar AS karena imbas pandemi virus Corona.

Di Kalimantan Selatan, perekonomian daerah juga terdampak, khususnya di sektor perdagangan yang mengalami penurunan.

Bahkan akibat terpuruknya kondisi ekonomi, banyak perusahaan yang harus merumahkan karyawannya dan juga melakukan PHK karena tidak mampuh beroperasi secara optimal.

Baca Juga: Dampak Corona, Pimpinan DPRD Kalsel Donasikan Gaji Selama 6 Bulan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm