Mengapa Masih Banyak Masyarakat dan Perusahaan yang Abai Akan Bahaya Covid-19?

20 April 2020 16:00 WIB
Mengapa masih banyak masyarakat dan perusahaan yang abai akan bahaya Covid-19
Mengapa masih banyak masyarakat dan perusahaan yang abai akan bahaya Covid-19 ( https://www.freepik.com/)

Sonora.ID - Selama pandemi Covid-19, sebagian masyarakat dan banyak perusahaan masih banyak yang abai akan bahaya dari virus corona.

Hal ini terlihat dari mulai enggan menggunakan masker dengan alasan kesulitan bernafas hingga tidak mematuhi peraturan PSBB.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa masih banyak yang mengabaikan bahaya virus corona? Padahal PSBB sudah diterapkan dan jumlah korban Covid-19 semakin bertambah.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Perbolehkan Warga Mudik, Asalkan...

Dalam siaran Sonora FM, Devi Rahmawati selaku Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) membahas mengenai peristiwa ini.

Menurutnya abainya masyarakat ini karena perilaku masyarakat yang menutup informasi.

"Sejak dua minggu pertama diminta untuk di rumah, memang menarik perilaku masyarakat justru menutup diri dari terhadap informasi, karena mereka cukup lelah mendengar berita tentang Covid, dan itu masih berlangsung hingga sekarang" ujar Devi.

Baca Juga: Radio Sonora Network Salurkan APD dan Logistik Kepada Tenaga Medis

Devi juga mengatakan PSBB prosesnya lamban karena masyarakat yang kurang membaca informasi.

"Secara umum, masyarakat tidak membaca informasi, mereka tidak tahu bahwa PSBB ini sudah berlangsung," katanya.

Selain itu, alasan lain menurut Devi adalah pemberitaan positif yang memberitakan pasien sembuh dan sebagainya, membangun optimisme baru sehingga mereka merasa tenang dan tidak waspada.

"Ketika ada sebagian membaca dan melihat yang sembuh juga banyak, akan membangun optimisme baru," ujarnya.

Menurutnya, dua hal ini yang menyebabkan berbagai kalangan tidak terlalu peduli akan bahaya dari Covid-19.

Baca Juga: Ajukan Surabaya Raya Berlakukan PSBB, Gubernur Khofifah Kirim Surat ke Menteri Kesehatan

Selain itu, menurut Devi, apa yang dipilih oleh pemerintah ini sesungguhnya sudah tepat secara sosial maupun secara kebutuhan publik.

Namun, menurutnya, sanksi-sanksi yang diterapkan di negara lain mungkin tidak akan cocok untuk diterapkan di Indonesia.

"Satu, sumber daya aparatnya tidak akan cukup, kedua hal-hal bersifat represif seperti itu tidak akan berhasil bagi masyarakat kita," kata Devi.

Baca Juga: Dianggap Tak Transparan, Jokowi: Tidak Ada Kita Ingin Menutupi Masalah

Sedangkan dari kalangan dunia usaha, Devi beranggapan bahwa kita membutuhkan arahan yang jelas dari pemerintah tentang siapa yang masih boleh bekerja di masa seperti ini.

"Kriterianya apa, mengapa, dan siapa, yang kemudian berhak untuk melakukan kerja, maka akan lebih mudah bagi mereka untuk diajak bekerja sama," ujar Devi.

Menurut Devi, masyarakat kita ini seringkali mudah lupa, maka dari itu, peringatan social distancing tidak boleh berhenti disitu saja. Saling mengingatkan itu penting di masa seperti ini.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm