Menurutnya, dengan adanya wabah COVID-19 ini membuat industri pariwisata mengalami penurunan karena semua orang tak berani keluar rumah.
Padahal semestinya industri pariwisata yang melibatkan perhotelan dan restoran mulai naik usai Januari.
“Kita lihat saja sejak bulan Maret imbas wabah mulai terasa sehingga kehilangan pendapatan, padahal sebelumnya kita perkirakan Februari, Maret dan April pasti ada pergerakan karena banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke tempat-tempat hiburan,” tandasnya.
Baca Juga: Prihatin Okupansi Hotel Turun, Pemkot Banjarmasin Akhirnya Bebaskan Pajak Selama 3 Bulan
Ia pun berharap, agar kejadian ini segera usai dan para pengusaha dapat kembali menjalankan bisnisnya dengan normal tanpa adanya kekhawatiran.
“Saya harap kasus ini segera usai, sehingga pengusaha baik itu hotel dan restoran bisa menjalankan bisnisnya seperti biasa. Selain itu saya juga menghimbau kepada para pengusaha hotel dan restoran untuk tetap mematuhi himbauan dari Pemerintah, karena seperti yang kita lihat Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin agar virus corona ini tidak mewabah di Sumsel,” tutupnya.
Baca Juga: Okupansi Hotel Anjlok, Perkonomian Kalimantan Selatan Terkena Imbas