Sonora.ID - Virus corona yang menyerang dunia, termasuk Indonesia, membawa dampak yang sangat luas dan signifikan dalam kehidupan masyarakat.
Salah satu dampak yang paling besar adalah yang terjadi di sektor ekonomi, ditandai dengan banyaknya karyawan atau pekerja yang terpaksa alami Putus Hubungan Kerja atau PHK.
Sebagai salah satu solusinya, Presiden Jokowi pun mengeluarkan Kartu Pra Kerja untuk membantu korban PHK tersebut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance atau Indef, Bima Yudhistira menyatakan bahwa kebijakan atau solusinya tersebut dinilai tidak efektif.
Baca Juga: Siap Salurkan Kartu Pra Kerja, Pekerja Terimbas PHK Mulai Didata
Pasalnya, Kartu Pra Kerja ini sejak awal dirancang untuk mencegah terjadinya krisis ekonomi, dengan memberikan pelatihan secara online bagi masyarakat Indonesia untuk meningkatkan skill.
Cara ini dinilai tidak efektif jika diterapkan dengan kondisi saat ini, karena karyawan yang diPHK membutuhkan bantuan secara cepat atau instan.
“Nah, sekarang ini kan kerja krisis ekonomi maupun krisis kesehatan. Jadi kalau dipaksakan konsep yang lama, tentunya enggak efektif. Karena yang dibutuhkan korban PHK ini bukan pelatihan secara online, tapi yang dibutuhkan adalah bantuan langsung tunai, bantuan sembako,” jelas Bma.
Baca Juga: 4 Juta Orang Telah Mendaftarkan Diri untuk Program Kartu Pra Kerja
Sedangkan, hingga saat ini pihaknya melihat bahwa bantuan dari pemerintah hanya difokuskan kepada mereka yang miskin.
Sementara korban PHK ini belum tentu golongan yang miskin tapi sangat membutuhkan bantuan berupa uang tunai.
Bima pun menjelaskan bahwa pelatihan tersebut baru bisa berjalan dengan efektif ketika kondisi perekonomian sudah mulai stabil, yaitu pada dua hingga tiga tahun kedepan.
Di sisi lain, pihaknya juga menilai bahwa konten yang ditawarkan pemerintah dalam Kartu Pra Kerja pun adalah konten yang sudah ada di YouTube, sedangkan YouTube memiliki konten yang lebih teruji daripada konten yang disediakan pemerintah.
Baca Juga: Berikut Cara Daftar Kartu Pra Kerja, Dapatkan Insentif Sebanyak 8 Kali
“Nah ini kartu Pra Kerja tidak ada jaminan kesana. Jadi banyak konten-konten yang menurut saya masih sangat dasar,” tambahnya.
Selain itu, Bima juga melihat bahwa belakangan ini banyak pihak yang mencoba membuat pelatihan secara gratis yang sebenarnya bisa pemerintah gandeng untuk mewujudkan pelatihan bagi korban PHK.
“Jadi kenapa pemerintah enggak gandeng kampus-kampus untuk gelar pelatihan? Bahkan ada platform-platform juga menawarkan gratis di tengah bencara Covid-19,” sambung Bima.
Baca Juga: Dapat Insentif 1 Juta per Bulan, Ini Cara Daftar Kartu Pra Kerja