Ketua Ikatan Dokter Indonesia: Pemasukan RS Swasta Turun Hingga 70 Persen

22 April 2020 11:45 WIB
Rumah Sakit Swasta
Rumah Sakit Swasta ( Kompas.com)

Sonora.ID - Corona ternyata tidak hanya membawa dampak yang signifikan kepada perusahaan-perusahaan, namun virus ini juga membawa dampak kepada rumah sakit, khususnya rumah sakit swasta.

Pasalnya, orang menjadi takut untuk ke rumah sakit akibat dari penyebaran virus corona yang masih terus terjadi di Indonesia.

Di sisi lain, pemerintah pun menunjuk beberapa rumah sakit swasta untuk ikut membantu merawat pasien corona.

Padahal diketahui bahwa rumah sakit swasta tidak mendapatkan bantuan pemerintah sebesar rumah sakit yang memang milik pemerintah.

Baca Juga: Rapat Dengan Ma'ruf Amin, Anies Sampaikan Keluh Kesah Rumah Sakit Swasta, Salah Satunya Tunggakan BPJS

Jadi bisa dikatakan pada saat turunnya pendapatan, rumah sakit swasta ini pun harus mengeluarkan anggaran untuk mengusahakan sarana dan prasarana bagi pasien Covid-19 serta bagi tenaga medis yang ada di dalamnya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia, dr. Muhamad Faqih kepada tim Sonora pagi hari tadi.

Dalam keterangannya, diketahui bahwa saat ini pemasukan rumah sakit menurun dengan drastis, bahkan hanya menerima 30 persen dari pemasukan pada hari biasa sebelum virus corona menyerang.

Baca Juga: Wow, Putri Swedia Jadi Relawan untuk Bersihkan Rumah Sakit Lokal

Revenue-nya ini turun, sampai hanya dapat 30 persen. Kemudian karena dia (rumah sakit swasta) ikut menangani Covid, itu pengeluarannya jauh lebih besar dari pada biasanya,” jelas Faqih.

Berdasarkan kondisi tersebut, pihaknya pun meminta pemerintah untuk juga memperhatikan kebutuhan rumah sakit-rumah sakit swasta ini.

“Ini kalau tidak dibantu kami khawatir rumah sakit swasta ini lambat laun akan melemah dalam operasionalnya. Kalau melemah kan tidak bisa memberikan pelayanan yang baik kan,” tambahnya menjelaskan.

Baca Juga: Pemkot Makassar Tunjuk RSUD Daya Sebagai Rumah Sakit Rujukan Covid-19.

Pihaknya mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah layaknya pemerintah membantu perusahaan, seperti memberikan insentif atau bantuan viskal.

Di sisi lain, pihaknya juga menyatakan bahwa jumlah tenaga medis semakin menipis melihat jumlah pasien yang bertambah ratusan setiap harinya,

“Yang kita khawatirkan, peningkatan jumlah pasien dengan kapasitas pelayanan kesehatan itu kalah dengan jumlah pasien yang ada. Kalau terjadi seperti ini, maka nanti sebagian saudara kita yang sakit itu tidak bisa lagi tertampung oleh pelayanan kesehatan,” ungkapnya.

Maka dari itu, pihaknya meminta kerja sama dari warga masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan imbauan pemerintah demi memutus rantai penularan corona.

Baca Juga: Rumah Sakit PMI Bogor, Siap Tangani Pasien Positif Covid-19 Segera

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm