Sonora.ID - Meski awalnya Presiden Jokowi tidak melarang masyarakat melakukan Mudik Lebaran 2020, namun akhir beberapa hari yang lalu Jokowi dengan tegas mengeluarkan aturan untuk melarang mudik.
Kebijakan ini dikeluarkan sebagai salah satu langkah untuk memutus rantai penularan virus corona di masyarakat Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pronowo menyatakan bahwa wilayah pemerintahannya justru sudah menerapkan larangan tersebut sejak lama.
Baca Juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Terima Usulan Wali Kota Semarang Soal PSBB
“Sebenarnya Jawa Tengah sudah memberlakukan ini sejak lama, bahkan kra-kira sudah dua minggu yang lalu mungkin lebih. Karena kalau kita melihat data kita, bulan-bulan Februari saja mereka sudah pada pulang,” ungkapnya dalam Live IG bersama dengan tim Sonora.
Pada awal masuknya virus corona, pihaknya memang belum menerapkan larangan mudik, namun ada sejumlah regulasi pengecekan kesehatan untuk mereka yang baru tiba di Jawa Tengah.
Beberapa di antaranya adalah pengecekan kesehatan di terminal, bandara, atau stasiun, kemudian berkembang dengan wajib karantina 14 hari.
Ganjar menambahkan bahkan beberapa desa pun menyiapkan satu tempat yang digunakan khusus sebagai tempat karantina orang yang baru datang.
Baca Juga: Untuk Warga Jateng di Jabodetabek, Ganjar akan Berikan Bantuan Sosial
Pihaknya menyatakan bahwa larangan mudik ini memang sangat bagus untuk mencegah adanya penularan lebih lanjut.
“Penularan warga Jawa Tengah dari wilayah berzona merah khusunya Jakarta memang cukup tinggi,” jelasnya.
Terkait dengan pihak yang mencoba nekat tetap melakukan mudik, Ganjar menyatakan bahwa mereka akan diperiksa di check point dan akan dikembalikan ke wilayah asalnya.
Sedangkan untuk mereka yang lolos karena melalui jalan tikus, harus tetap melaksanakan karantina selama 14 hari dan menjalani hukuman-hukuman.
Baca Juga: Ganjar Siapkan Taman Makam Pahlawan bagi Tim Medis Korban Corona
Dalam kesempatan tersebut pun, pihaknya mengapresiasi semua pihak yang dengan sabar tetap bertahan di rumah dan disiplin mengikuti larangan mudik.
“Mereka yang tidak mudik adalah pejuang-pejuang dan pahlawan untuk menyelamatkan keluarga dan masyarakat lain. Maka mereka harus diurusi,” ungkapnya menambahkan.
Gubernur Jawa Tengah tersebut mengungkapkan pihaknya siap untuk memberikan bantuan bagi warga Jawa Tengah yang sedang merantau dan kesulitan memenuhi kebutuhan pokoknya.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Berbagi Makanan antar Tetangga adalah Modal Kekuatan Kita