Hal senada juga dikatakan oleh Asisten Deputi Ketenagakerjaan Kementrian Koordinator Perekonomian, Yulius.
Pihaknya mengatakan, lembaga pelatihan yang terdapat di program Kartu Pra Kerja ini telah melalui proses screening atau telah diseleksi oleh platform yang telah bekerjasama dengan pemerintah.
Dengan demikian, pelatihan yang berkategori mudah atau sederhana tidak gampang untuk masuk dalam program ini.
Namun, Yulius menambahkan, masyarakat Indonesia berasal dari berbagai lapisan, sehingga pelatihan yang ada di dalamnya pun bisa dinilai berbeda oleh masing-masing penggunanya.
Baca Juga: Siap Salurkan Kartu Pra Kerja, Pekerja Terimbas PHK Mulai Didata
Yulius memberikan contoh pelatihan membuat kue bolu yang dirasa sangat sederhana, namun, pelatihan tersebut akan berguna untuk beberapa peserta.
Misalnya salah satu pengguna mengikuti pelatihan itu dan nantinya pengguna tersebut dapat berwirausaha dengan skill tersebut.
Yulius menjelaskan, kualitas sumber daya manusia di indonesia masih lemah, terbukti bahwa hingga saat ini sebanyak 60 persen tenaga kerja memiliki kemampuan rendah atau low skill.
Menyikapi hal tersebut, Program Kartu Pra Kerja ini tujuannya untuk meningkatkan skill atau kemampuan sdm.
Baca Juga: 4 Juta Orang Telah Mendaftarkan Diri untuk Program Kartu Pra Kerja