Karena menimbulkan keresahan warga, polisi pun langsung mendatangi TKP dan memeriksa tiga orang saksi.
Dalam pemeriksaanya, pihaknya telah menyita barang bukti guna mengetahui pengiriman makanan siap santap itu.
"Kita juga melakukan pemeriksaan laboratoris daging apa yang terdapat dalam bungkusan tersebut," ungkap Yusri.
Baca Juga: Bansos Diprotes Warga Makassar, Dinilai Tidak Merata dan Pilih Kasih
Sedangkan dalam tayangan Kompas TV yang diunggah di YouTube, penggagas nasi anjing dari Yayasan Qahal Biantoro Setijo ini pun memberikan klarifikasinya.
"Pertama kita bagikan sebelum puasa pak namun karena kita tahu sekarang waktu puasa jadi kita bantu buat buka puasa" ujarnya.
Biantoro menyebutkan jika pembagian nasi anjing itu dilakukan di 5 wilayah di Jakarta.
Pria ini pun mengakui kesalahannya dalam menamai nasi bungkus tersebut.
"Kesalahan kami menganggap jika nasi kucing sudah terkenal, nasi kucing jumlahnya sedikit makanya kita beri nama nasi anjing karena sedikit lebih banyak dari nasi kucing" tambah Biantoro.
Baca Juga: Dua Hari PSBB di Banjarmasin, Belum Ada Penyaluran Bansos dari Pemerintah