Berkurangnya aktivitas para penjual takjil dan kuliner di sekitar Al-Akbar ini sudah berlangsung sejak sabtu sore lalu atau sekitar 2 hari menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sebagai dampak Covid-19.
Namun demikian, berkurangnya aktivitas penjual takjil dan kuliner di sekitar Masjid Al-Akbar saat ini digantikan dengan keberadaan para penjual kopi lesehan atau snack olahan seperti sosis dan mie instan hingga pedagang busana muslim.
Jika diamati dari jenis jualannya, kopi sachet, sosis kemasan dan sajian mie instan, memang lebih praktis dari sisi penyajian dan persediaanya bagi para penjual, terlebih disaat PSBB, karena rata-rata dapat diproduksi secara massal oleh pabrikan.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2020 untuk Wilayah Surabaya dan Sekitarnya
Sementara takjil dan kuliner tradisional yang kebanyakan dari home industri atau olahan dari rumah tangga yang terbatas, terlebih pada kondisi PSBB.
Pada momen Ramadhan dan dalam massa PSBB mulai hari ini di Surabaya Raya, telah merubah sebagaian kebiasaan dan aktivitas jual beli, baik dari sisi penjual dan pembeli kuliner.
Keberadaan ojek online dan berbagai aplikasi jasa antar makanan minuman yang disediakan oleh penjual, tenant hingga aplikator, menjadi alternatif untuk menawarkan dan mendapatkan sajian kuliner selama Ramadhan, meski tak dipungkiri, bahwa suasana khas lokasi kuliner, masih belum bisa tergantikan, selain dengan kehadiran langsung.
Baca Juga: Dinkes Kota Surabaya: Jumlah Pasien Covid-19 yang Sembuh Mencapai 1.380 Orang