Berbeda dari Tahun Sebelumnya, Penjual Takjil sekitar Masjid Al-Akbar Surabaya Berkurang Drastis

28 April 2020 16:20 WIB
Masjid Al-Akbar surabaya
Masjid Al-Akbar surabaya ( Sonora/Budi S)

Surabaya, Sonora.ID - Empat hari sudah Umat Muslim menjalani Ibadah Puasa di tengah masa karantina karena pandemi corona yang menimpa dunia ini.

Hal tersebut membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat khususnya Umat Muslim di Bulan Ramadhan ini.

Tak ada lagi jalan-jalan sore sambil mencari menu untuk berbuka puasa, taka da lagi jajanan takjil yang berderetan memenuhi jalan raya.

Seperti yang terjadi sekitar Masjid Al-Akbar Surabaya, momen Ramadhan ini terasa sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Jelang PSBB, Risma Pimpin Sosialisasi di Pasar, Minta Para Pedagang Tidak Berhadapan

Berbagai hidangan takjil dalam kemasan seperti kolak pisak, serabi, kacang hijau, dan berbagai sajian bersantan lainnya pun tak lagi sebanyak tahun-tahun sebelumnya.

Kolak hangat hingga minuman segar berbungkus atau bergelas plastik yang biasanya dijajakan atau ditawarkan oleh kebanyak penjual di sekitar Masjid Al-Akbar pun sudah tidak terlihat lagi.

Penjul roti dan kue basah kemasan, seperti roti kukus, pastel, lemper, risoles, hingga lumpia, termasuk penjual jagung rebus keliling juga tidak ditemukan seperti biasanya.

Bahkan, stand penjual makanan rumahan seperti sayur sup, rawon, dan sejenisnya yang biasanya menjadi tujuan utama para pembeli pun tak lagi terlihat.

Baca Juga: Pemprov Jatim Putuskan PSBB Surabaya, Gresik dan Sidoarjo Mulai 28 April 2020

Berkurangnya aktivitas para penjual takjil dan kuliner di sekitar Al-Akbar ini sudah berlangsung sejak sabtu sore lalu atau sekitar 2 hari menjelang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB sebagai dampak Covid-19.

Namun demikian, berkurangnya aktivitas penjual takjil dan kuliner di sekitar Masjid Al-Akbar saat ini digantikan dengan keberadaan para penjual kopi lesehan atau snack olahan seperti sosis dan mie instan hingga pedagang busana muslim.

Jika diamati dari jenis jualannya, kopi sachet, sosis kemasan dan sajian mie instan, memang lebih praktis dari sisi penyajian dan persediaanya bagi para penjual, terlebih disaat PSBB, karena rata-rata dapat diproduksi secara massal oleh pabrikan.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 2020 untuk Wilayah Surabaya dan Sekitarnya

 Sementara takjil dan kuliner tradisional yang kebanyakan dari home industri atau olahan dari rumah tangga yang terbatas, terlebih pada kondisi PSBB.

Pada momen Ramadhan dan dalam massa PSBB mulai hari ini di Surabaya Raya, telah merubah sebagaian kebiasaan dan aktivitas jual beli, baik dari sisi penjual dan pembeli kuliner.

Keberadaan ojek online dan berbagai aplikasi jasa antar makanan minuman yang disediakan oleh penjual, tenant hingga aplikator, menjadi alternatif untuk menawarkan dan mendapatkan sajian kuliner selama Ramadhan, meski tak dipungkiri, bahwa suasana khas lokasi kuliner, masih belum bisa tergantikan, selain dengan kehadiran langsung.

Baca Juga: Dinkes Kota Surabaya: Jumlah Pasien Covid-19 yang Sembuh Mencapai 1.380 Orang

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm