Kepala Negara menyebut bahwa manajemen pengelolaan beras yang baik merupakan kunci penting dalam mengantisipasi potensi kelangkaan pangan sebagimana yang dilaporkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB.
Sehingga dengan sangat, Presiden meminta jajarannya untuk turut memperhitungkan ketersediaan stok beras termasuk stok yang ada di masyarakat, penggilingan, gudang, dan Bulog.
"Kita berharap puncak panen raya di bulan April ini produksi beras kita, kemarin saya mendapat laporan, bisa mencapai 5,62 juta ton. Ini sangat bagus dan saya juga minta Bulog untuk tetap membeli gabah petani dengan insentif harga yang layak, dengan fleksibilitas yang memadai," tuturnya.
Baca Juga: Pemkot Balikpapan Ikuti Instruksi Presiden Terkait ASN yang Tidak Dapat THR
"Juga tolong dikalkulasi kemungkinan terjadi kemarau panjang di 2020 ini. Walaupun prediksi BMKG tidak ada cuaca yang ekstrem, namun tetap harus diwaspadai terutama yang berkaitan dengan ketersediaan beras nasional kita," imbuh Presiden.
Terkait kebijakan tanggap darurat dan pembatasan sosial berskala besar di sejumlah daerah, Presiden Joko Widodo meminta agar aktivitas produksi komoditas pangan dapat tetap berjalan normal.
"Tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan yang baik. Program stimulus ekonomi juga harus bisa menjangkau yang berkaitan dengan produksi beras kita yang artinya turut menjangkau petani kita," tandasnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Setujui Pengunduran Diri Belva dan Andi Taufan