Sonora.ID - Setelah memberlakukan PSBB dalam beberapa waktu belakangan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun meminta kepada Menteri Kesehatan untuk memperpanjang PSBB di wilayah tersebut.
Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ini memang dilakukan di berbagai daerah sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus corona semakin luas lagi.
Setelah PSBB ini dilakukan, kabar baik pun datang dari Ketua Gugus Tugas Pecepatan Penangan Covid-19, Doni Monardo yang menyatakan bahwa penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta semakin mengalami perlambatan.
Baca Juga: Pemprov DKI Bakal Bagikan 20 jt Masker Kain gratis Untuk Warga Jakarta
Untuk membahas pernyataan tersebut, tim Sorona pagi ini mendapatkan penjelasan dari Kepala Departemen Epidemiologi FKM Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko Wahyono.
Dalam keterangan yang disampaikan oleh Tri, pihaknya tidak semerta-merta membenarkan informasi terkait perlambatan penyebaran virus corona di DKI Jakarta.
Pihaknya menjelaskan bahwa ada dua kemungkinan yang terjadi, sehingga menghasilkan data penyebaran yang menurun.
“Jadi itu bisa menunjukkan, satu pemeriksaan laboratoriumnya mungkin ada masalah, kedua mungkin karena dampak PSBB,” jelasnya.
Baca Juga: UPDATE: Kasus Covid-19 di DKI Jakarta, 3.943 Positif, 341 Sembuh
Pihaknya juga menjelaskan bahwa PSBB ini kalau keberhasilannya di atas 50 persen, kemungkinan akan memberikan dampak terhadap penyebaran virus corona ini.
Sedangkan terkait dengan adanya masalahn di laboratorium, pihaknya menyatakan bahwa kemungkinan atau bisa saja terjadi, tidak semua ODP diperika pada hari itu.
“Jumlah yang diperiksa mungkin belum semua, jadi semua ODP atau PDP tidak semunya keluar hasil, sehingga angkanya menurun,” ungkapnya menjelaskan.
Di sisi lain, Tri juga mengungkapkan bahwa saat ini DKI Jakarta sudah masuk dalam kategori daerah yang kumuh.
Baca Juga: Pemprov DKI Beri Layanan Kesehatan Jiwa Pada 1.730 Klien Terdampak Covid-19
Sedangkan daerah kumuh memiliki angka potensi penyebaran yang cukup besar dan cepat, sehingga perlu kewaspadaan yang lebih tinggi lagi.
Hingga saat ini, berdasarkan pengamatan Tri, pemerintah belum sampai menjangkau atau memeriksa daerah kumuh di DKI Jakarta.
Apa bila pemeriksaan itu dilakukan, maka mungkin ada tren kenaikan jumlah penyebaran virus corona di DKI Jakarta.
“Tapi kalau dilihat daerah kumuh yang ada di Jakarta, kemungkinan akan lebih cepat lagi,” tuturnya.
Baca Juga: Rapid Test di DKI Jakarta Masih Terus Dilaksanakan Di 6 Wilayah