Ali Mazi mengaku telah bertemu dengan pihak perusahaan untuk menunda sementara masuknya TKA itu.
"Nanti setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali," tambah Ali Mazi.
Senada dengan Gubernur Sultra, seluruh pimpinan dan fraksi di DPRD Sultra pun ikut menolak ratusan TKA tersebut.
Baca Juga: Ubah Prioritas Bantuan, CCC Kapal Akan Berikan Bahan Pangan Pokok
Penolakan itu disampaikannya dalam rapat paripurna yang digelar di Gedung Paripurna DPRD Sultra, Rabu (29/4/2020).
Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh menuturkan jika pihaknya menolak bukan karena anti investasi China, melainkan karena situasi saat ini yang dirasa tak tepat.
Ia berharap jika kebijakan ini bisa ditunda hingga masalah wabah corona sirna di Indonesia.
Bahkan dirinya bersiap untuk memimpin aksi penolakan jika memang ratusan TKA tersebut tetap masuk ke Sultra.
"Saya pimpin langsung aksi jika dipaksa datang," tegasnya.
Baca Juga: Kasus Baru Konfirmasi Positif Covid-19 Bertambah Tujuh di Kalimantan Barat