Sonora.ID - Al-Qur'an mengharuskan umat Islam untuk berpuasa selama bulan Ramadan dari adzan subuh berkumandang hingga adzan maghrib.
Selama berpuasa, umat Muslim tidak diperbolehkan untuk makan dan minum selama seharian. Berpuasa, yang pada dasarnya mengharuskan orang menahan diri dari apa yang paling menarik bagi mereka untuk jangka waktu yang lama untuk menahan diri.
Efek fisik puasa salah satunya adalah penurunan berat badan, regenerasi sel, penuaan yang lebih lambat, pencegahan penyakit kronis seperti diabetes dan Alzheimer. Namun, puasa juga memiliki efek psikologis yang belum diketahui yakni termasuk:
1. Meningkatkan mood
Setelah berjam-jam puasa, para wanita merasakan peningkatan rasa pencapaian, penghargaan, kebanggaan, dan kontrol, yang menunjukkan peningkatan harga diri dan rasa prestasi.
Efek-efek ini sebagian dihasilkan oleh peningkatan hormon-hormon tertentu saat puasa, dan juga oleh perasaan euforia yang dialami setelah menyelesaikan tugas yang sulit, yang bertindak sebagai obat kuat rasa-enak di otak.
Baca Juga: Hukum Tak Berpuasa Demi Menjaga Stamina untuk Menghindari Corona
2. Menurunkan stres dan kecemasan
Efek lebih langsung dari puasa pada otak adalah produksi protein otak yang meniru efek obat anti-depresi, menurunkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi.
Bahkan, dokter telah menyarankan menggunakannya sebagai alat untuk mengobati depresi dan gangguan mood lainnya.
3. Peningkatan kewaspadaan
Meskipun mitos populer menunjukkan bahwa puasa meningkatkan sifat mudah marah dan mengantuk, individu yang puasa tampaknya mendapat manfaat dari peningkatan kewaspadaan.
Tubuh kita mengubah makanan menjadi glukosa, yang berlebihan yang mengarah ke perasaan lesu dan mengantuk, yang dialami sebagian besar orang setelah makan. Berpuasa membantu mengatur kadar glukosa dalam tubuh, sehingga mengurangi kelesuan dan meningkatkan kewaspadaan. Peningkatan kewaspadaan diterjemahkan menjadi beberapa manfaat lainnya.
4. Perhatian yang meningkat
Kewaspadaan mengarah ke perhatian yang lebih baik untuk tugas-tugas duniawi seperti bersiap-siap di pagi hari, dan tugas-tugas kompleks seperti mengemudi.
5. Memori yang ditingkatkan
Perhatian yang lebih baik adalah kunci untuk memori yang lebih sehat. Puasa karenanya bisa menjadi obat untuk penyakit kekurangan perhatian.
Puasa juga memiliki efek langsung pada memori dengan meremajakan sel-sel di hippocampus, pusat memori otak, sehingga bertindak seperti "pembersihan musim semi" untuk otak, yang mengarah pada fungsi kognitif yang lebih baik.
Baca Juga: Hukum Mencicipi Makanan saat Berpuasa, Apakah Otomatis Batal?
6. Peningkatan kualitas tidur
Individu yang berpuasa mengalami peningkatan signifikan dalam kualitas tidur mereka, dan ini pada gilirannya terkait dengan peningkatan suasana hati.
Tidur hampir dapat digambarkan sebagai pil ajaib dalam psikologi. Orang yang tidur dengan jam harian yang disarankan mengalami peningkatan dalam banyak aspek kesehatan psikologis dan fisik.
Berpuasa adalah tantangan bagi banyak orang, tetapi Islam memerintahkan kita untuk berpuasa dengan indikasi yang jelas tentang manfaat yang bisa kita peroleh yakni pengendalian diri, yang akibatnya mengarah pada kesadaran tentang beriman yang lebih besar, dan fokus yang lebih baik selama kita menyembah Tuhan.