Sonora.ID - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa stigma dan juga stereotipe negatif yang diberikan oleh individu atau kelompok masyarakat terhadap tenaga kesehatan atau pasien Covid-19 berkontribusi terhadap tingginya angka kematian akibat virus corona.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan Fidiansjah mengajak seluruh masyarakat untuk melawan stigma dengan tidak mendiskriminasi orang-orang terpapar Covid-19.
Fidiansjah mengatakan stigma dapat ditekan dengan komunikasi resiko yg tepat kepada masyarakat.
Baca Juga: Dokter Spesialis Jiwa: Batasi Informasi Berlebihan Dapat Jaga Kesehatan Jiwa
Berikut keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 di Graha (BNPB) hari ini.
"Komunikasi resiko harus kita ikuti juga dengan tindakan-tindakan lainnya dalam konteks apa yg kita sebut untuk meningkatkan status kesehatan jiwa adalah melalui upaya-upaya yg kita akan lihat sebagai suatu kesatuan yg utuh. Bahwa kesehatan bukan hanya sebatas suatu hal yg hanya dikaitkan dengan stigma saja, bahwa kita harus juga berperan melawan stigma dari seluruh komponen masyarakat," tutur Fidiansjah soal stigma negatif yang beredar di masyarakat.
Baca Juga: Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19 Polresta Cirebon Bagikan Sembako Dengan Konsep 'Drive Thru'