Surabaya, Sonora.ID - Data perkembangan jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur hingga 1 Mei telah menembus hingga seribu lebih atau 1.031 kasus terkonfirmasi.
Sementara jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP mencapai 3.131 orang dan perkembangan data orang dalam pemantauan atau ODP mencapai 19.585 orang.
Jumlah pasien sembuh mencapai 165 orang atau sebanyak 16 persen sementara korban meninggal mencapai 107 orang atau sebanyak 10,38 persen.
Baca Juga: Anies: Kasus Menurun, Tapi Jakarta Belum Merdeka Dari Covid-19
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan dari 38 kabupaten/kota di jatim, 37 diantaranya telah berstatus zona merah, termasuk Ngawi yang juga menjadi zona merah dengan kemunculan kasus baru per 30 April lalu.
Sehingga hanya tersisa satu kabupaten Sampang yang masih berstatus zona hijau.
"Dari 38 kabupaten/kota, 37 diantaranya telah berstatus zona merah, termasuk Ngawi yang baru hari kamis (30/4) menjadi zona merah. Hanya tersisa satu kabupaten yang berstatus zona hijau yakni Sampang. Kota Surabaya menjadi episentrum penularan Covid-19 di Jatim dengan jumlah pasien positif terbanyak, yaitu 496 dari 1031 kasus positif atau setara dengan 48,1 persen," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Jum'at malam (01/05/2020).
Baca Juga: Seorang Ibu Hamil Positif Covid-19, Berhasil Lahirkan Bayi Laki-laki
Menurutnya, peningkatan kasus Covid-19 di Jatim akibat transmisi lokal atau antar warga, meskipun tanpa ada riwayat perjalanan ke luar daerah.
Namun, perlu diketahui juga bahwa pengumuman hasil kasus positif hari ini adalah merupakan hasil dari pemeriksaan sampel 3-5 hari yang lalu, artinya kasus positif hari ini lebih tepat untuk menggambarkan 3-5 hari yang lalu.
Oleh karena itu, penambahan kasus ODP dan PDP dapat dipertimbangkan sebagai indikator pelaksanaan dalam PSBB , hal ini karena datanya bersifat real-time tanpa harus menunggu hasil laboratorium.
Baca Juga: Antisipasi Persebaran Covid-19, Satgas Lakukan Kontak Tracking Cluster Pasar Antasari
Ia menyampaikan, hingga awal Mei, penambahan kasus PDP di Surabaya 43 orang, dua hari sebelumnya PDP bertambah 66 orang.
Sedangkan penambahan kasus ODP di Surabaya kemarin 53 sekarang tambah 102 orang.
Tren yang agak menggembirakan dapat dilihat pada Sidoarjo dan Gresik, kemarin tidak ada penambahan sama sekali kasus PDP dari Sidoarjo dan Gresik , padahal sehari sebelumnya PDP bertambah sebanyak 21 orang di Sidoarjo dan 4 orang di Gresik.
Baca Juga: Dinilai Rusak Hingga Tak Akurat, India Batalkan Pesanan Ribuan Alat Rapid Test Dari China
Namun, ODP di Sidoarjo hari ini bertambah 10 orang padahal sehari yang lalu bertambah 12 orang.
Sedangkan ODP di Gresik hari ini bertambah 7 orang, dan sehari sebelumnya bertambah dua (2)
Khofifah berharap masyarakat untuk patuh dan disiplin selama 14 hari pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ia meminta masyarakat untuk berkegiatan di rumah, dan mengurangi bahkan meniadakan kegiatan di luar rumah dalam upaya memangkas mata rantai penularan COVID-19.
"Manfaatkan PSBB ini untuk kebersamaan dengan keluarga. Jangan sampai karena alasan bosan di rumah akhirnya malah membawa virus ke rumah dan menularkannya kepada keluarga, saudara, tetangga, dan sebagainya. Saya yakin Jatim mampu melewati ini semua. Kuncinya satu, disiplin. Jangan sampai PSBB ini diperpanjang," pungkasnya.
Baca Juga: #MayDay di Tengah Wabah Covid-19, FSPMI Kalsel Pilih Bagikan Sembako