Banjarmasin, Sonora.ID - Tingkat kesembuhan pasien yang terkonfirmasi positif CoVID-19 di Kalimantan Selatan diklaim tinggi.
Jika dipresentasikan, persentase kesembuhan mencapai 13,4 persen dan lebih tinggi dari persentasi meninggal dunia yang ada di angka 5,6 persen.
Data tersebut dipaparkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) CoVID-19 Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim, dalam siaran resminya.
Baca Juga: #KabarBaik Pofesor Asal Indonesia Klaim Telah Temukan Vaksin Covid-19
“Yang masih dalam perawatan termasuk isolasi mandiri saat ini masih ada 81 persen,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan jika 73,8 persen kasus yang terkonfirmasi positif di provinsi ini menunjukkan gejala ringan dan hanya perlu mendapatkan tindakan isolasi mandiri atau karantina khusus tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Untuk pemetaan yang dilakukan timnya, klaster Gowa masih mendominasi kasus positif yang mencapai 58,65 persen.
Baca Juga: #KabarBaik Pasien Sembuh Covid-19 di Makassar Semakin Banyak
Sisanya berasal dari klaster Jawa Barat sebanyak 13,57 persen, klaster Kalimantan Tengah ada 1,5 persen dan klaster lainnya yang berasal dari berbagai kontak ada sekitar 26,28 persen.
Pemetaan itu menurut Muslim juga didasari dari adanya kontak erat maupun klaster-klaster perjalanan yang menjadi titik utama penelusuran kasus positif lainnya.
Ia menambahkan, Gugus Tugas di Kalimantan Selatan sudah mendistribusikan 6.260 dari 7.200 rapid test yang tersedia, per Jumat lalu.
Dari laporan yang diterima, sebanyak 3.827 orang yang sudah melakukan rapid test, 616 di antaranya dinyatakan reaktif.
“Persentasenya mencapai 16,10 perse yang reaktif,” tambahnya.
Baca Juga: #KabarBaik Angka Pasien Sembuh di DKI Jakarta Terus Melonjak Naik
Perkembangannya sendiri, saat ini Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang menunjukkan kecenderungan positif, didominasi jenis kelamin laki-laki, yaknij mencapai 74,7 persen.
Sedangkan dari hasil pemeriksaan, 67 persen PDP dinyatakan positif, 26 persen negatif dan 7 persen lagi menjalani perawatan.
Ia juga mengklaim, saat ini proses pemeriksaan yang dilakukan di provinsi ini cenderung cepat sejak dilakukan di laboratorium milik Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru.
Di mana saat ini, kurang lebih 4 minggu diperiksa di Banjarbaru, sudah ada 906 spesimen yang diperiksa.
Kecepatan munculnya hasil tes itu mencapai 6-7 kali lipat dibandingkan saat sampel tes spesimen masih harus dikirimkan ke laboratorium di luar daerah yang hanya mencapai 66 spesimen selama 2 minggu.
Baca Juga: #KabarBaik, Industri Masker Bedah di Bogor Bakal Genjot Produksi Masker Hingga 1 Juta Per Hari