Sonora.ID - Memiliki usaha adalah suatu hal yang menjadi mimpi atau cita-cita bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Namun, tidak hanya kualitas produk atau jasa yang menjadi tantangan bagi suatu usaha tersebut, tetapi tantangan akan menjadi lebih besar ketika sudah memiliki karyawan di dalam perusahaan yang dibangunnya.
Pasalnya, mencari dan mendapatkan karyawan yang cocok dengan misi, visi, dan budaya perusahaan, bukanlah menjadi hal yang mudah.
Ketidakcocokan ini pun sering kali menjadi alasan utama seorang pengusaha atau atasan kemudian mengambil keputusan untuk memecat karyawannya.
Baca Juga: 4 Prinsip yang Harus Diperhatikan Dalam Memecat Karyawan di Perusahaan
“Tidak cocok dengan standar perusahaan untuk prestasinya, karakternya tidak menyenangkan, jadi banyak yang betul-betul disesuaikan,” jelas Motivator, Tung Desem Waringin.
Hal lain yang harus juga cocok adalah budaya perusahaan dengan budaya dalam diri karyawan tersebut, karena budaya akan mencerminkan sifat dan kinerja di kemudian hari.
Tung Desem menyatakan bahwa apa bila budaya tersebut sudah berbeda dan sudah tidak tercipta kecocokan satu dengan yang lain, pihaknya menegaskan untuk lebih baik menyelesaikan hubungan pekerjaan tersebut.
Baca Juga: Kunci Bekerja yang Baik: Loyalitas Kepada Perusahaan Bukan Kepada Sesama Karyawan
Pihaknya pun menjelaskan bahwa pembinaan yang dilakukan oleh perusahaan akan tidak menjadikan hal positif jika dilakukan kepada karyawan yang dari awal sudah tidak tepat.
“Pembinaan itu tidak digunakan untuk membuat karyawan yang tidak tepat menjadi tepat. Pembinaan hanya digunakan untuk karyawan tepat supaya jadi dashyat. Kalau sudah tidak tepat lebih baik dibinasakan,” tegas Tung menjelaskan.
Karena dengan cara demikian, karyawan yang tidak cocok tersebut akan keluar dan menemukan bidang atau lingkungan yang lebih cocok dengan dirinya.
Baca Juga: Jangan Sembarang Terima Karyawan, Ini Ciri Pekerja yang Bisa Diandalkan
Pemecatan akan menjadi hal yang tepat, ketika karyawan yang dikeluarkan kemudian mengucapkan terima kasih atas apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
Pasalnya, karyawan yang dipecat ini kemudian bisa menemukan bidang dan lingkungan yang benar-benar cocok dan tepat dengan dirinya.
“Nah itu yang paling penting. Jadi bagaimana mengeluarkan orang yang ketika dikeluarkan malah mengucapkan terima kasih, nah itu prinsipnya,” tambah Tung.
Baca Juga: Industri Hulu Migas Diminta Tetap Pertahankan Kegiatan dan Hindari PHK