Palembang, Sonora.ID - Provinsi Sumatera Selatan mencatat deflasi sebesar 0,15 persen dan inflasi kumulatif sampai bulan April sebesar 0,76 persen terhitung pada bulan April 2020.
Sementara inflasi secara tahunan (year on year) April 2020 terhadap April 2019 sebesar 2,48 persen.
Sejumlah kelompok bahan makanan, transportasi hingga pulsa telpon dan harga beras menyokong deflasi di dua Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Tempat Pembuangan Sampah Disemprot Disinfektan
“Deflasi Palembang dan Lubuk Linggau juga memberikan andil deflasi bagi Sumsel, bahkan secara nasional ada 51 kota di tanah air yang mengalami deflasi pada April lalu atau lebih besar daripada inflasi yang hanya terjadi di 39 kota saja,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih, Senin (04/05) kemarin.
Berdasarkan hasil pantauan BPS, kata Endang, pada bulan April lalu deflasi Palembang sebesar 0,12 persen atau inflasi kumulatif sebesar 0,80 persen.
Baca Juga: BPS: NTP Provinsi Sulsel Alami Kenaikan 0,10 Persen Pada April 2020
Endang mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas melalui survei harga konsumen di Kota Palembang pada April 2020 secara umum menunjukkan adanya penurunan indeks harga konsumen khususnya pada beberapa kelompok.
“Penurunan indeks harga konsumen terjadi pada kelompok makanan, minuman, tembakau, kelompok transportasi, kelompok Informasi, komunikasi dan jasa keuangan,” katanya.
Baca Juga: BPS Jatim Sebut Konsumsi, Transportasi, Pariwisata & Hotel Tergerus Covid-19
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau, mengalami deflasi sebesar 0,37 persen atau menyumbang andil deflasi umum sebesar 0,11 persen.
Sementara itu kelompok transportasi, mengalami deflasi sebesar 0,06 persen menyumbang andil deflasi umum sebesar 0,01 persen.
Sedangkan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan April juga mengalami deflasi 1,30 persen, menyumbang andil deflasi umum sebesar 0,07 persen.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Ketua MUI Palembang: Pembayaran Zakat Bisa Dipercepat