Banjarmasin, Sonora.ID - Beberapa waktu terakhir, usulan penggunaan alat tes cepat molekuler yang kerap digunakan untuk deteksi penyakit TB, Genexpert, untuk pemeriksaan CoVID-19 terus mengemuka.
Mengingat hasil pemeriksaan dengan alat tersebut diklaim lebih cepat, yakni hanya sekitar 2-3 jam dibandingkan dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) yang memakan waktu 2-3 hari.
Menanggapi usulan tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) CoVID-19 Kalimantan Selatan, Muhammad Muslim, mengakui jika penggunaan Genexpert memang dapat mempercepat proses pemeriksaan spesimen.
Apalagi alat tersebut sudah dimiliki oleh seluruh rumah sakit milik pemerintah di provinsi ini dan tersebar di 13 kabupaten/kota.
“Tapi untuk menggunakan itu perlu beberapa hal, salah satunya adalah laboratorium BSL 2,” ungkapnya dalam rapat bersama DPRD Kalimantan Selatan, Senin (4/5/2020) kemarin.
Baca Juga: Dianggap Lamban Tangani Kasus Covid-19 PT HM Sampoerna, Pemkot Surabaya Nilai Gubernur Keliru
Saat ini menurutnya tidak semua laboratorium di rumah sakit sudah berstandar BSL 2 atau Biosafety Level 2, yang dirancang khusus untuk pemeriksaan agen penyakit yang cukup potensial membahayakan petugas laboratorium dan lingkungannya, seperti CoVID-19.
Adanya kabin khusus itu diakuinya menjadi yang paling utama disyaratkan untuk pemeriksaan spesimen, yang salah satunya harus berada jauh dari pemukiman penduduk.
Selain itu menurut pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi ini, untuk pemeriksaan memerlukan cartridge khusus yang dipadukan dengan reagen tes untuk virus Corona.
Dua hal tersebut yang menurutnya masih sulit untuk dapat dipenuhi karena perlu waktu untuk membuat kabin khusus yang sesuai dengan persyaratan.