"Untuk warga kita besok rencananya tes swab. Kita berharap tetap mengisolasi diri, karena bisa jadi yang bersangkutan sebagai carier dan punya potensi menyebarkan covid-19 kemana-mana atau biasa disebut orang tanpa gejala (OTG)," lanjutnya.
Menurut Gaffar, meski kedua orang tersebut dinyatakan positif reaktif berdasarkan rapid test bukan menjadi penentu utama mereka sebagai penderita covid-19 atau tidak.
Pasalnya rapid test bukan diagnostik melainkan screening atau seleksi antara yang berpotensi atau yang tidak berpotensi terinfeksi karena adanya keluhan klinis, resiko terpapar dan sebagainya.
Baca Juga: Hasil Ujian SD dan SMP Diumumkan Melalui Media Sosial
"Meski bukan diagnostik, pemeriksaan ini sangat membantu dalam memutus mata rantai penularan covid-19. Pemeriksaan diagnostik untuk Covid19 adalah real time-PCR (RT-PCR) melalui swab atau usapan tenggorok," jelasnya.
Gaffar menyebutkan pemeriksaan seperti ini akan terus dilakukan selama PSBB.
Bahkan rapid test akan dilakukan kepada masyarakat yang terjaring razia oleh Polres Gowa saat pembatasan jam malam.
Baca Juga: Hari Pertama PSBB di Kabupaten Gowa, Petugas Perketat Pemeriksaan
Sementara itu, Kapolres Gowa AKBP Boy Samola saat dikonfirmasi membenarkan terkait ditemukannya dua warga yang dinyatakan positif reaktif saat dilakukan rapid test oleh Gugus Tugas Covid-9 Kabupaten Gowa.
Olehnya itu, AKBP Boy FS Samola menekankan kepada seluruh masyarakat untuk tetap melakukan aktivitas di rumah dan menghindari keluar rumah jika tidak ada hal penting agar penyebaran virus ini tidak bertambah meluas.
Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 12.438 Orang, Masyarakat Diminta Patuhi Aturan