“Biasanya kecelakaan itu diawali dengan sebuah pelanggaran. Karena ada sebuah pelanggaran, kita akan dekat dengan potensi kecelakaan,” tegasnya.
Pihaknya menyatakan bahwa pertanggal 7 Mei 2020 ini, data mencatat kecelakaan pengendara sepeda motor lebih tinggi dari pada pengendara mobil.
Meski demikian, melihat jalan lengang, biasanya memicu adrenalin pengendara mobil untuk mengemudi dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: Dampak Pandemi Corona, Pengguna Jalan Tol Bali Mandara Turun hingga 40 Persen
Pada kondisi tersebu, Reza menyatakan penting adanya kesadaran dalam diri sendiri dan dapingan dari penumpang lainnya untuk mengingatkan sang pengendara.
“Kalau kita penumpangnya, perlu mengingatkan misalnya batasi speednya,” tambahnya.
Pola keselamatan di jalan raya ini sudah tidak lagi melulu tentang pengemudi tetapi juga penumpang berkeselamatan.
Artinya, penumpang yang duduk di bangku belakang pun juga perlu menggunakan safety belt karena berdasarkan data kecelakaan mobil, penumpang di belakang mengalami dampak yang lebih parah dari pada sang pengemudi dan penumpang di bangku depan.