Surabaya, Sonora.ID - Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP) Jatim melakukan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan menggunakan mobil sosialisasi keliling di Surabaya, Rabu (06/05/2020).
Kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan bagaimana bahaya dari virus korona atau Covid-19 dan upaya pencegahan penyebarannya.
Kepala BNNP Jatim, Bambang Priyambadha sebelum memulai kegiatan juga turut menyampaikan arahan kepada "Team KIE Keliling" agar memperhatikan keselamatan diri sendiri dan masyarakat dengan tidak lupa menggunakan masker dan sarung tangan.
Baca Juga: Pekerja yang Di-PHK di Bali Dibolehkan Pulang Kampung Asalkan....
“Ini merupakan kegiatan kita yang kedua. Semoga kegiatan yang kita lakukan ini membawa dampak yang berarti di masyarakat. Masyarakat dapat teredukasi akan bagaimana mencegah penularan Virus Corona ini,“ kata Bambang.
Dalam pelaksanaan KIE Keliling juga dilakukan pembagian masker kepada pengemudi becak, petugas kebersihan, tukang parkir, pengatur lalu lintas sukarela dan pengguna jalan yang tidak memakai masker.
Masyarakat dihimbau agar di rumah saja. Tidak keluar atau bepergian jika tidak dalam kondisi terpaksa.
Baca Juga: Kisah Pait ABK Indonesia, Makan 'Umpan Ikan' & Minum Air Laut
Berperilaku hidup bersih dan sehat. Makan makanan yang cukup gizi dan segera memeriksakan diri jika mengalami demam dan sesak nafas.
Termasuk memberikan himbauan agar masyarakat tidak menyalahgunakan Narkoba.
Karena penyalahgunaan Narkoba, membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Sehingga sangat mudah untuk terserang Covid-19.
Disampaikan bahwa BNNP Jatim perlu melakukan kegiatan ini karena tren pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia masih berada pada angka 200 – 400 kasus per hari.
Baca Juga: Pandemi Bikin Jalan Lengang, Hati-Hati Banyak Pengendara yang 'Seenaknya'
Data kasus pada 7 Mei 2020 tercatat penambahan 17 kasus. Sehingga total kasus Covid-19 di Surabaya menjadi 586. Sedangkan di Jawa Timur tercatat 1.220 orang positif korona.
Lebih lanjut disampaikan bahwa hal ini juga dipicu karena kurang sadar dan pengetahuan masyarakat tentang virus korona.
Termasuk sikap meremehkan atau menganggap enteng akan bahaya dari virus ini.
Pertimbangan tersebut membuat BNNP Jatim merasa turut terpanggil untuk melakukan kegiatan ini.