Ia mengungkapkan bahwa memang sengaja mengambil lokasi monitoring dan evaluasi ke daerah pinggiran perairan, baik laut dan sungai, untuk melihat sendiri bagaimana upaya pencegahan Covid-19.
Dari sejumlah kecamatan yang dikunjungi, Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala dan juga Kecamatan Bati-Bati, Kabupaten Tanah Laut menurutnya patut diacungi jempol.
Aparat pemerintahan di dua kecamatan itu sudah melaksanakan SOP dan membentuk pos-pos pantau di tingkat kelurahan dan juga desa, yang hasilnya juga terus dimonitor.
Baca Juga: Perpanjang PSBB, Rapid Test Massal Bakal Dilakukan di Banjarmasin
Suripno juga mengungkapkan ada sejumlah masalah yang disampaikan dan dikeluhkan oleh tim yang ada di daerah, seperti Kecamatan Bati-Bati yang harus membentuk pos dengan menggunakan anggaran desa dan swadaya masyarakat seperti untuk penyemprotan, sosialisasi dan memberikan edukasi kepada para warga tentang pencegahan virus.
Menurutnya, sudah seharusnya ada anggaran khusus dari pemerintah provinsi atau kabupaten, agar kinerja gugus tugas yang ada di tingkat kecamatan dan kelurahan dapat maksimal tanpa terhambat anggaran yang minim.
Kondisi ini tentu berbeda dengan yang terlihat di Kecamatan Anjir Pasar yang memiliki posko pemantauan antar provinsi yang dananya juga khusus sehingga dapat membentuk pos di tingkat desa yang berbatasan langsung dengan provinsi Kalimantan Tengah, tidak hanya pos darat dan sungai.
Baca Juga: Hasil Ujian SD dan SMP Diumumkan Melalui Media Sosial