Makassar, Sonora.ID - Pemprov Sulsel segera melakukan pemeriksaan rapid test massal di wilayah episentrum virus corona yakni Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.
Tak tanggung-tanggung, Pemprov Sulsel menyiapkan 30.000 alat rapid test yang rencananya akan dilaksanakan pada 12 Mei 2020.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Muhammad Ichsan Mustari menjelaskan, pelaksanaan rapid test ini akan difokuskan kepada kelompok beresiko terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Ratusan Pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai Ikuti Rapid Test Covid-19
Untuk sistem dan metode pemeriksaannya kedepan masih akan dibicarakan lebih lanjut.
"Kita akan melakukan rapid test di pasar, bagi ojol, kemudian toko-toko besar yang diizinkan buka, tentu yang menjual bahan makanan. Pekerjanya juga di-rapid tes dan para tukang parkir. Ini penting karena nasuk kelompok resiko. Mereka mudah terjangkit dan menjangkiti," beber Ichsan kepada awak media saat telekonferensi, kemarin.
Ichsan menyebut, Kota Makassar akan mendapatkan akomodasi alat rapid test paling banyak mengingat jumlah kasus yang terdata. Hanya saja pembagiannya dengan Kabupaten Gowa pun akan disesuaikan.
Baca Juga: Meski Angka Sembuh Bertambah, Warga Reaktif Baru di Makassar Mencapai 316 Orang
"Mungkin sekitar 2-3 hari ini jalannya rapid tes. Kita akan lakukan pengaturan dengan baik," paparnya.
Jika dari hasil pemeriksaan rapid test ada warga reaktif Covid-19, maka akan diisolasi di hotel yang disiapkan Pemprov Sulsel.
Kendati demikian, Ichsan menuturkan, hasil rapid test bukan menjadi patokan melainkan tetap dari tes swab.
Akan tetapi, rapid test ini sebagai skrining untuk mendeteksi potensi penyebaran virus.
"Rapid test ini sebenarnya bukan untuk mendiagnosis virus. Ini untuk skrining saja yang mana punya potensi punya virus. Kan sebenarnya tujuan rapid ini mencoba mencari orang-orang penyebar virus yang ada di tempat-tempat ramai. Ini penting," tegas Ichsan.
Baca Juga: Perpanjang PSBB, Rapid Test Massal Bakal Dilakukan di Banjarmasin