Bandung, Sonora.ID - Salah satu sumber pendapatan negara terbesar adalah sektor pariwisata, namun semenjak pandemi Covid-19, semuanya drastis berubah.
Ditambah adanya penerapan social distancing dan physical distancing, membuat sektor ini semakin lesu.
Berdasarkan data dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, ada 63 ribu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Jabar yang terdampak pandemi Covid-19 ini.
"Tenaga kerja yang dirumahkan (PHK) di Jabar sebanyak 48.289 orang, mereka bekerja rata-rata di usaha pariwisata sebanyak 2.768 lembaga usaha. Tenaga kerja yang di PHK meliputi pekerja bidang destinasi 5.179 orang, bidang perhotelan 12.992 orang, bidang usaha resto 1.179 orang, bidang ekonomi kreatif 14.991 orang, bidang biro perjalanan 1.107 dan pekerja seni budaya 14.721 orang," ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Event) Kemenparekraf RI, Rizki Handayani di Bandung, Selasa (12/5/2020).
Baca Juga: Kapolda Bali Distribusikan Sembako untuk Pelaku Pariwisata Terdampak Covid-19
Guna membantu meringankan dampak tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, memberikan ribuan paket Bantuan Kerohiman.
Bertempat di Gymnastium Sekolah Tinggi Pariwisata (STP), Jln. Setiabudhi Bandung, bantuan kerohiman ini secara simbolis diserahkan langsung oleh Rizki kepada Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial Pemprov Jabar, Daud Achmad.
"Di Jabar ada 63 ribu pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak wabah pandemi Covid-19. Dan semuanya kita berikan bantuan ini. Ada 3000 paket kita berikan di Bogor, Depok dan Bekasi. Sedangkan 60 ribu lainnya untuk wilayah Jabar lainnya. Untuk memudahkan pendistribusian kita menggandeng pihak kepolisian," tambah Rizky.
Baca Juga: Dampak Covid-19, Kemenparekraf dan Polda Bali Serahkan 8.000 Paket Sembako untuk Pelaku Pariwisata
Lebih lanjut Rizki juga mengemukakan, bahwa selain di Jabar, bantuan kerohiman ini dilakukan juga di Bali dan Jawa Timur sebanyak 30 ribu paket dan di seluruh wilayah lainnya di Indonesia.
Menurutnya, bantuan kerohiman ini hanya sekali dan tidak berlanjut, oleh karena itu, ia meminta masyarakat penerima bantuan kerohiman untuk memanfaatkannya sebaik-baiknya.
Sementara itu Kapolda Jabar berjanji akan menyampaikan bantuan paket kerohiman tersebut sampai ke penerima sesuai dengan data yang ada (by name by address).
Menurut Kapolda, bantuan kerohiman ini sangat bermanfaat bagi penerima (pelaku pariwisata, ekraf dan seniman), walaupun hanya sekali.
Dijelaskan Kapolda, bantuan kerohiman ini bukan bantuan sosial, jadi pemberiannya pun hanya sekali.
Baca Juga: Jadi Wilayah Sentral Pariwisata Bali, Kecamatan Kuta Dan Petang Nihil Positif Covid-19
Sedangkan Daud Achmad yang mewakili Pemprov Jabar mengapresiasi bantuan kerohiman dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini.
Daud barharap kegiatan ini bisa diikuti oleh pihak lain untuk berdonasi kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Terimakasih pada Kemenpatekraf yang peduli pada masyarakat pelaku pariwisata, ekonomi kreatif dan penggiat seni di Jawa Barat, semoga bermanfaat bagi mereka," ucap Daud.
Bantuan kerohiman tersebut berisi 5 kg beras, 1 kg gula pasir, 500 ml kecap manis, 2 ltr minyak goreng, serta produk UMKM seperti abon oncom, kacang teri, su'uk teri tempe, dan sambal oncom sangrai.
Baca Juga: BPS Jatim Sebut Konsumsi, Transportasi, Pariwisata & Hotel Tergerus Covid-19