Palembang, Sonora.ID - Dunia usaha sangat merasakan dampak buruk dari pandemi Covid-19. Bukan hanya dirasakan oleh industri besar, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pun ikut terdampak.
Salah seorang pencari barang bekas di Palembang, Fauzi merasakan, di tengah pandemi Covid-19, usaha yang dijalankannya sepi.
Apalagi, lanjut Fauzi, dalam menjalankan usahanya, dirinya harus mendorong gerobak dengan berjalan kaki sejauh lebih kurang 10 kilometer.
Baca Juga: Jadi Kapolda Kalsel, Nico Afinta Silaturahmi ke DPRD Provinsi
Adapun jenis barang bekas yang dibelinya adalah besi, alma, aki, dan sebagainya.
Menurut Fauzi, sebelum wabah virus corona meluas, dirinya bisa menghasilkan pendapatan lebih dari 100 ribu per hari.
Fauzi mengungkapkan, saat ini, pendapatan yang didapatkannya per hari sangat jauh menurun.
Baca Juga: PSBB Tahap 2, Pemkot Makassar Berlakukan Aturan Baru bagi Pelanggar
“Kalau sekarang saro (susah),” ungkap Fauzi, saat diwawancarai radio, beberapa waktu lalu.
Barang bekas yang dirinya dapatkan, sambung Fauzi, dijual kepada agen, yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Barang bekas yang dibelinya berkisar dari harga 500 hingga 1500 rupiah per kilogram.
Menurut Fauzi, kondisi pandemi covid-19 ini tidak ada sangkut pautnya dengan pemerintah. Sehingga, dirinya tidak memiliki harapan tersendiri kepada pemerintah.
“Gak ada. Apa sangkut pautnya dengan pemerintah,” pungkasnya.
Baca Juga: DPRD Kota Makassar Akan Bentuk Pansus Khusus Penanganan Virus Corona