Sonora.ID - Sudah lebih dari dua bulan, dunia masih terus terinfeksi oleh virus corona yang masih terus menambhakan korbannya setiap hari.
Peneliti dan ilmuwan pun bekerja sama untuk dengan segera menemukan dan menguji vaksin corona agar bisa menjadi jalan atau solusi untuk memutus penularan penyakit yang dikenal dengan sebutan Covid-19 ini.
Berbagai negara pun menyatakan bahwa ilmuwan mereka masih terus menguji coba vaksin yang ditemukannya.
Baca Juga: Guru Besar Kedokteran Unhas Sebut Plasma Darah Bisa Gantikan Vaksin
Kabar baik pun akhirnya dikemukakan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO pada 12 Mei 2020 kemarin.
Pihaknya menyatakan bahwa beberapa pengobatan menunjukkan adanya pengurangan pada parahnya virus corona.
Saat ini pihaknya masih terus fokus kepada beberapa jenis pengobatan dengan hasil yang paling menjanjikan.
Baca Juga: Donald Trump Perkirakan Vaksin Virus Corona Akan Siap pada Akhir 2020
“Kami punya beberapa pengobatan yang hingga saat ini terlihat dalam studi awal, mampu mengurangi keparahan dan lamanya penyakit ini. Namun, kami belum memiliki apapun yang dapat membunh atau menghentikan virus ini,” ungkap juru bicara WHO.
Meski demikian, pihak WHO masih belum menjabarkan pengobatan yang dimaksudkannya tersebut karena masih memerlukan banyak data untuk memastikannya.
Di sisi lain, hasil uji coba yang dilakukan di Hong Kong menunjukkan bahwa mereka mendapatkan kombinasi dari beberapa obat yang kemudian menunjukkan hasil yang baik.
Baca Juga: Pengembangan Vaksin Corona di Tanah Air, Profesor: Kita Baru Mulai
Namun, sama dengan yang dinyatakan WHO, kombinasi tersebut hanya menunjukkan peringanan dari penyakit namun tidak langsung membunuh virus tersebut.
Beberapa waktu yang lalu Presiden AS, Donald Trump pun mengusulkan untuk menguji obat malaria pada penderita Covid-19.
Usul tersebut pun dilakukan, hanya saja obat itu gagal menunjukkan adanya perkembagan bagi pasien virus corona.
Baca Juga: Uji Vaksin Corona pada Monyet DIklaim Berhasil, Ilmuwan AS Masih Ragu