Wisata Covid-19 ini dikemas melalui isolasi di hotel-hotel mewah dengan pilihan makanan bergizi dan didampingi tenaga medis.
Serta paling penting ada tenaga gizi khusus mengatur menu makanan para peserta wisata Covid-19.
"Ada namanya program kita wisata Covid-19. Semua yang terjaring reaktif itu kita masukkan di wisata Covid-19, terutama yang tidak ada gejala," ungkapnya.
Baca Juga: Pokja KSBB Telah Salurkan Bantuan Paket Sembako Hingga Paket Lebaran
Melalui program rapid test massal ini diharapkan bisa menjaring semua Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Kalau belum terjaring semua, akan sulit untuk memutuskan mata rantai penularan.
"Harapan kita kalau ini semua sudah terjaring ya tentu ada beberapa sektor-sektor yang mungkin sudah bisa kita longgarkan. Kalau ini belum, saya kira sulit, karena kita takut fase kedua," bebernya.
Baca Juga: Tracking Persebaran Covid-19, Anggota DPRD Kalsel Siap Ikuti Test Swab
"Makanya walaupun dia sudah mulai melandai, tapi kita harus pastikan bahwa tidak ada lagi OTG OPD yang terus berkeliaran. Mudah-mudahan ini hari ketiga dan terus kita lakukan," lanjutnya.
Selain itu, Nurdin Abdullah berharap dengan semua langkah penanganan Covid-19 ini, bisa melahirkan formulasi yang tepat.
"Mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan kita sudah bisa melakukan formulasi yang tepat," harapnya.
Baca Juga: Bos Xiaomi di Bully & Dianggap Penghianat Oleh Nitizen, Karena...