Tetapi sebagian besar ahli percaya bahwa pemerintah Vietnam menyampaikan data statistik virus corona dengan jujur.
Huong Le Thu, seorang analis di Australian Strategic Policy Institute, mengatakan bahwa laporan dari organisasi internasional, ahli epidemiologi asing dan bahkan duta besar Australia untuk Hanoi yang mengakui validitas data pemerintah Vietnam, membuatnya "tidak punya alasan" untuk meragukan angka-angka tersebut.
Kantor berita Reuters melaporkan tidak ada satu pun dari 13 rumah duka yang dihubungi di Hanoi yang mengalami peningkatan pemakaman selama pandemi.
Baca Juga: Serem! Korea Utara Jadikan Mayat Tahanan untuk Pupuk Tanaman
"Saya tahu pernyataan saya ini terdengar tidak masuk akal, tetapi saya tidak melihat ada yang salah dari data tersebut," kata Sharon Kane, direktur divisi negara Vietnam di Plan International, sebuah LSM yang berfokus pada kesehatan masyarakat.
Kane menyebut bahwa pemerintah Vietnam telah mengakui sejak awal bahwa negara mereka hanya memiliki sumber daya kesehatan terbatas, sehingga pemerintah mengambil langkah cepat untuk mencegah wabah ini menyebar luas.
Kunci keberhasilan Vietnam adalah pengujian strategis, penelusuran kontak yang agresif, dan kampanye komunikasi publik yang efektif. Bagian terpenting adalah, Vietnam melakukan hal-hal ini dengan cepat.
Baca Juga: Mengancam Aparat Pos Pemeriksaan Covid-19, Pria Asal Filipina Ini Ditembak Mati