Sonora.ID – Sebelum kamu mulai mewarnai rambut dan melakukan teknik bleaching, ada beberapa hal yang mesti kamu ketahui tentang bleaching.
Demi warna rambut yang indah, memang perlu melakukan teknik bleaching, namun apabila teknik bleachingnya salah, bisa-bisa rambut malah menjadi rusak dan menjadi tidak indah lagi.
Berikut ini adalah fakta-fakta seputar bleaching rambut yang harus kamu ketahui sebelum melakukannya!
Baca Juga: Berencana Cat Rambut? Kenali Dulu Warna yang Cocok dengan Kulit Anda
Komposisi
Obat bleaching atau pemutih terbuat dari racikan cairan developer, ammonia, dan alkaline yang berfungsi untuk membuka folikel rambut. Komposisi cairan developer pun bermacam-macam, yaitu 20, 30, dan 40.
Semakin tinggi cairan volume developer, semakin cepat pula proses pemutihan rambut. Oleh karenanya, kamu harus ekstra hati-hati mengatur waktu bleaching.
Harus perhatikan waktu
Apabila kamu sudah memutuskan untuk menggunakan krim bleaching, maka kamu harus siap untuk memperhatikan waktu. Krim tak boleh didiamkan terlalu lama pada rambut.
Semakin lama durasi obat bleaching didiamkan pada rambut, semakin terang pula warna rambutmu. Biasanya, cairan developer bevolume tinggi hanya boleh didiamkan selama 15-20 menit pada rambut.
Baca Juga: Cara Mengecat Rambut Sendiri di Rumah yang Mudah dan Tidak Merusak
Risiko rambut kering dan rapuh
Krim bleaching berpotensi merusak folikel rambut karena mengandung bahan kimia dengan konsentrasi tinggi. Kutikula rambut yang terbuka juga menimbulkan efek kusam pada rambut jika tidak dirawat dengan baik.
Kulit kepala gatal dan panas
Jangan khawatir jika kulit kepala terasa sedikit gatal dan panas saat proses bleaching sedang berlangsung. Ini merupakan reaksi alami yang wajar adanya.
Namun, jika rasa panas dirasa berlebihan dan tak tertahankan, segera bilas untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Hal ini mungkin terjadi karena kamu memiliki alergi terhadap kandungan kimia yang ada di dalamnya.
Baca Juga: Selain Lidah Buaya, Berikut Ini 3 Cara Alami Atasi Rambut Rontok
Keramas dengan air dingin
Setelah dirasa cukup, kamu harus keramas menggunakan air dingin. Ini penting untuk menutup kutikula rambut yang sudah dibuka oleh krim bleaching.
Jika melakukan bleaching sendiri di rumah, sebisa mungkin gunakan shampoo dengan formula lembut yang aman untuk rambut. Pastikan keramas hingga bersih dan tak ada obat yang tersisa untuk menghindari iritasi!
Perawatan ekstra
Rambut yang sudah di-bleaching butuh perawatan ekstra agar tidak rusak. Kamu harus menjaga kesehatan rambut dengan keramas menggunakan shampoo khusus, conditioner yang tepat, hair vitamin, serum, hingga hair spa di salon.
Ini penting agar rambutmu tidak kering, rapuh, dan bercabang.
Baca Juga: Mudah Didapat, 3 Makanan Ini Bisa Bantu Kurangi Rambut Rontok, Loh!
Memicu kanker
Berdasarkan penelitian yang dilakukan National Cancer Institute dan American Cancer Society, ada lebih dari 5 ribu zat kimia yang terkandung di dalam zat pewarna rambut. Kamu harus mewaspadai zat karsinogenik dalam krim bleaching yang bisa merangsang mutasi DNA pada sel tubuh.
Untuk mengurangi risiko ini, sebisa mungkin hindari krim bleaching terkena kulit kepala. Pakai juga sarung tangan khusus ketika kamu melakukan bleaching.
Bisa dilakukan lebih dari sekali
Proses bleaching bisa dilakukan lebih dari satu kali, terlebih pada wanita Indonesia yang pigmen rambutnya gelap.
Baca Juga: Tampil Keren dan Santai Dengan Kaos 'Tie Dye', Kamu Bisa Buat Sendiri Lho! Simak Caranya Disini!
Jika ingin mewarnai rambut menjadi platinum, pink, ungu, atau warna fashion lainnya, kamu terkadang harus mengulangi proses bleaching sebanyak dua hingga tiga kali. Biasanya pihak salon akan memberi jeda 2-3 minggu agar obat bleaching tidak merusak rambut.
Tidak boleh bleaching apabila..
Kamu yang baru melakukan smoothing dan keriting permanen tak boleh langsung melakukan bleaching. Setelah melalui proses kimia yang melelahkan, sebaiknya beri jeda untuk perawatan rambut lainnya.
Sebaiknya, hindari melakukan proses apapun minimal dua bulan setelah bleaching. Ini akan menghindarkan risiko kerusakan pada rambut, khususnya untuk kamu yang berambut halus dan panjang.
Baca Juga: Rutin Mencatok Rambut? Hati-Hati Ternyata Bisa Timbulkan Alergi