Sonora.ID - Para peneliti Institut Penelitian Makanan, Perikanan, dan Akuakultur Norwegia melakukan sebuah penelitian terkait kematangan ayam yang aman untuk dikonsumsi tubuh.
Dalam studi tersebut, para peneliti mensurvei 3.969 rumah tangga di lima negara Eropa tentang metode umum untuk memeriksa kematangan ayam.
Melansir Healthline, mereka menemukan ada sejumlah indikator keamanan pangan yang tidak memadai.
Menggunakan warna daging atau tekstur untuk menilai kematangan adalah salah satu contohnya. Meskipun metode yang populer, para peneliti melaporkan bahwa warna bagian dalam ayam berubah pada suhu yang terlalu rendah untuk membunuh patogen unggas umum seperti Salmonella dan Campylobacter.
Baca Juga: Hati-hati! Memelihara Ayam di Rumah Bisa Jadi Bom Waktu yang Mematikan, Kok Bisa?
Peneliti studi ini juga melaporkan bakteri bisa saja tersisa di permukaan ayam bahkan setelah dimasak. Mereka menyarankan metode alternatif atau tambahan untuk mengukur keamanan diperlukan demi keamanan konsumsi.
Risiko terkait dengan ayam mentah
Mengonsumsi ayam yang kurang matang menyebabkan penyakit bawaan makanan yang mengakibatkan demam tinggi, gangguan fungsi pencernaan, dan dehidrasi bagi lebih dari 1 juta orang di Amerika Serikat (AS) setiap tahun.
Bakteri yang paling umum ditemukan pada ayam yang terkontaminasi adalah Campylobacter, tetapi ayam juga mengandung Salmonella danClostridium perfringensSumber Tepercaya, kata Caroline West Passerrello, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics.
Kebanyakan orang yang menderita Salmonella dapat mengalami diare, demam, dan kram perut yang dimulai antara 6 jam dan 6 hari setelah infeksi. Gejala dapat berlangsung 4 hingga 7 hari.