Makassar, Sonora.ID - Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Arafah Palu mengemukakan bahwa pihaknya telah menambah personel untuk memperketat pengawasan arus lalu lintas jelang Hari Raya Idul Fitri Hijriah.
Penambahan personel itu khususnya di Simpang Lima perbatasan Makassar-Maros dan perbatasan Gowa-Makassar.
Arafah menuturkan, pihaknya dibantu pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kemenhub serta personel Ditlantas Polda melakukan penjagaan di perbatasan setiap harinya.
Baca Juga: Cegah Kerumunan Massa, MUI Palembang: Zakat Bisa Dibayar Via Online atau Non Tunai
Ia menilai, akses transportasi di jalur darat lebih krusial dibandingkan jalur lainnnya. Oleh karena itu penjagaan ketat di enam posko perbatasan dengan Kota Makassar dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Istilah mudik pada tahun 2020 tidak ada tapi diganti dengan perjalanan. Itupun dikecualikan untuk perjalanan bisnis, bagi TNI, Polri yang akan melakukan pelayanan COVID-19. Aparatur Sipil Negara (ASN) juga diperbolehkan khusus bagi yang memiliki tugas kerja serta karyawan BUMN yang dilengkapi surat tugas," jelasnya.
Baca Juga: Fenomena Politisasi Bansos, Bawaslu Sumsel : Laporkan Kepada Kami!
Menurutnya, setiap hari pihaknya meminta sekitar 200 untuk putar balik ke tempat asal karena tidak disertai surat keterangan sesuai dengan prosedur tetap yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan.
Peraturan Kementerian Perhubungan Nomor 25 tahun 2020 telah diterbitkan pada 23 April mengenai pengendalian transportasi selama masa mudik Idul Fitri tahun 1441 hijriah dalam rangka pencegahan penyebaran COVID naintin sehingga berbagai jalur transportasi telah ditutup.
"Selain itu penjagaan ketat juga dilakukan pada setiap kabupaten/kota di luar Makassar dengan melakukan penyekatan untuk keluar mudik," tandasnya.
Baca Juga: Juara Piala Adinegoro 2015, Abriansyah Liberto Membagikan Pengalamanya