Konsumsi tertinggi berikutnya dipegang Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
Konsumsi berikutnya disusul Sulawesi Tenggara kemudian Gorontalo dan Sulawesi Barat.
Sedangkan untuk produk LPG Non subsidi, Elpiji 12 kilogram, Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram mengalami penurunan jumlah konsumsi.
"Sebaliknya, kenaikan justru terjadi untuk konsumsi LPG subsidi. Hal ini tidak lepas dari imbauan pemerintah kepada masyarakat untuk lebih banyak tinggal di rumah sehingga aktivitas memasak di rumah semakin meningkat," terangnya.
Meskipun demikian, Hatim menegaskan jika peningkatan konsumsi LPG ini bakal diikuti upaya Pertamina untuk terus memastikan bahwa dari sisi distribusi dan pasokan tetap aman dan tanpa kendala.
Baca Juga: PT PLN Sulselrabar Tak Akui Pelaku Pembully Rizal Sebagai Pegawai? Begini Faktanya