Sebelum Boedi Oetomo, sejarah pergerakan di Indonesia sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di Pasar Laweyan, Solo.
Serikat ini awalnya berdiri untuk menandingi dominasi pedagang Tionghoa pada waktu itu.
Sarekat Dagang Islam kemudian berkembang menjadi organisasi pergerakan sehingga pada tahun 1906 berubah nama menjadi Sarekat Islam.
Baca Juga: Jadi Materi Belajar, Ini Sejarah dan Nilai-Nilai Tari Lenggang Nyai
Setelah itu, berbagai pergerakan pribumi mulai bermunculan di berbagai daerah.
Pada tahun 1912, berdirilah partai politik pertama di Indonesia (Hindia Belanda), Indische Partij. Indische Partij atau Partai Hindia merupakan organisasi di Indonesia yang pertama secara tegas menyatakan berpolitik.
Partai ini didirikan oleh Tiga Serangkai, yaitu E.F.E Douwes Dekker, Tjipto Mangoenkoesoemo dan Ki Hadjar Dewantara.
Baca Juga: Hari Pahlawan, Ini 6 Museum Sejarah yang Cocok untuk Anda Kunjungi
Indische Partij bersifat politik murni dengan semangat nasionalisme modern terhadap bangsa Indonesia.
Cita-cita mereka di antaranya menyatukan semua golongan yang tersebar di Indonesia baik penduduk asli Indonesia maupun golongan lain seperti Indo, Cina, dan Arab.