Palembang, Sonora.ID - Membuat video susah ?, dalam rangkaian pelatihan digital Grup of radio Kompas Gramedia, Alexander Wibisono selaku Deputy GM Digital Kompas TV mengatakan bahwa membuat video hanya masalah kebiasaan.
“bagaimana menjadi pro dan amatir, pro artinya bekerja berdasarkan kaidah kaidah, tidak hanya ngambil video lalu selesai,” ujarnya.
Menurutnya video saat ini penting, karena otak manusia bekerja berdasarkan visual atau gambar.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Ma'ruf Amin Ajak Umat untuk Virtual Silaturahmi
“bahasa gambar bisa untuk mendekati konsumen,” ujarnya.
Menurutnya membuat bahasa gambar sama seperti membuat bahasa teks.
“seperti orang menulis cerita, menulis novel, semua disusun, ada tokohnya, benar ungkapan no picture is hoax, menggambarkan pentingnya sebuah gambar,” ujarnya.
Baca Juga: Disebut Tak Akan Umumkan Lagi Kasus Positif Corona, Achmad Yurianto Heran Ucapannya Dipelintir Media
Dirinya menjelaskan bahwa ada 2 jenis gambar yaitu gambar sebuah peristiwa yang prinsipnya jangan kehilangan moment atau peristiwa, peliput cukup mengambil camera dan merekam gambar tersebut mengikuti peristiwa, misalnya peristiwa kecelakaan, kebakaran dan lain lain, yang kedua adalah membuat cerita dari potongan – potongan gambar, dalam melakukannya memerlukan kaedah kaedah mulai dari teknik pengambilan gambar, memperhatikan audio, dan menyusun urutan cerita atau sequence.
Sonora magentic menggelar rangkaian pelatihan digital, Direktur grup of Radio Kompas Gramedia Markus Gunawan mengatakan bahwa radio saat ini sedang mencoba bertransformasi dan memanfaatkan asset asset digital, dirinya berharap dengan pelatihan ini dapat memberikan bekal kepada grup of radio dalam bertransformasi.
Baca Juga: Jelang Idul Fitri, Ma'ruf Amin Ajak Umat untuk Virtual Silaturahmi