Sonora.ID - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir Sumatera Selatan dikabarkan telah memecat ratusan tenaga medis.
Melansir Kompas.com, sebelumnya tenaga medis tersebut menggelar aksi mogok kerja di tengah pandemi virus corona.
Direktur RSUD Ogan Ilir dr Roretta Arta Guna Riama membenarkan kabar pemecatan ratusan tenaga medis tersebut.
“Ya keputusan di tangan bupati, SK TKS (tenaga kerja sukarela) yang menerbitkan bapak bupati, jadi yang bisa memecat bapak bupati,” ujanya seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (20/05/2020).
Dirinya menambahkan, jumlah tenaga medis yang dipecat sebanyak 109 orang, bukan seperti kabar beredar 110 orang.
Baca Juga: Jumlah Tenaga Medis yang Terpapar Virus Corona Semakin Bertambah
“109 orang (bukan 110),” tambah dr Roretta.
Roretta mengungkapkan, SK pemecatan para peserta aksi mogok bahkan sudah keluar, hanya saja belum diserahkan kepada yang bersangkutan.
“Sudah (dikeluarkan), tapi belum (diberikan), baru dtandangani beliau, nanti pihak kepegawaian yang menyampaikan,” katanya.
Menurut Roretta, para tenaga medis yang melakukan mogok kerja karena mereka takut menangani pasien Covid-19.
“Mereka takut menangani pasien Covid-19, bahkan mereka lari jika melihat pasien Covid-19,” kata Roretta.
Padahal, kata Roretta, pihak gugus tugas Covid-19 Ogan Ilir sudah menyediakan rumah singgah bagi para tenaga medis sebelum mereka pulang ke rumah.
“Sudah kita siapkan rumah singgah sebanyak 35 kamar di Komplek DPRD Ogan Ilir,” katanya.
Baca Juga: Viral Tenaga Medis Serukan 'Indonesia Terserah', Kritik untuk Pemerintah RI?
Lebih lanjut, Roretta juga menanggapi rekomendasi Komisi IV DPRD Ogan Ilir dalam sidang paripurna yang meminta Bupati Ogan Ilir mengevaluasi posisi dirinya sebagai direktur RSUD Ogan Ilir.
Menurut Roretta, yang berhak mengevaluasi dirinya dan Manajemen RUSD hanyalah Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam. Dia pun menyerahkan keputusan soal evaluasi dirinya itu kepada bupati.
“Yang berhak mengevaluasi itu bupati, jadi kita serahkan keputusan bapak bupati,” katanya.
Ketua DPRD Ogan Ilir, Suharto, yang dimintai pendapatnya soal pemberhentian tenaga medis itu mengaku prihatin.
Suharto menuturkan, sudah meminta Direktur RSUD Ogan Ilir memanggil seluruh tenaga honorer yang mogok dan segera kembali masuk.
Namun, keterangan yang ia terima dari direktur RSUD, para tenaga medis tetap tidak mau kembali bekerja.
“Sudah saya perintahkan Direktur RSUD Ogan Ilir memanggil seluruh tanaga medis yang tidak masuk agar kembali bekerja, namun dari keterangan direktur mereka tetap tidak mau masuk,” kata politisi Partai Golkar itu.
Suharto menuturkan apabila para tenaga medis yang telah diberhentikan itu ingin bekerja kembali diharap dapat diterima. Namun, dengan syarat yang ditentukan terlebih dahulu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "RSUD Ogan Ilir Ternyata Pecat 109 Tenaga Medis yang Mogok Kerja",