Sonora.ID - Habib Bahar bin Smith kembali dijebloskan ke penjara setelah melanggar ketentuan asimilasinya.
Bahar telah dipindahkan dari Lapas Khusus Gunung Sindur ke Lapas Klas I Batu Nusakambangan pada hari Selasa (19/5/2020) malam, dengan pengawalan Kepolisian dan jajaran Pemasyarakatan.
Pemindahan lapasnya ini juga disebabkan karena massa pendukung Bahar yang mengganggu keamanan dan ketertiban di LP Gunung Sindur.
Lapas Nusakambangan menjadi salah satu lapas yang dinilai efektif untuk penempatan Bahar bin Smith.
Baca Juga: Habib Bahar bin Smith Dipindahkan ke Nusakambangan
Tentu lapas tersebut sudah tak asing lagi ditelinga masyarakat Indonesia karena hal-hal luar biasa yang terjadi di dalamnya.
Berikut 7 Fakta lapas Nusakambangan yang terletak di Cilacap, Jawa Tengah.
Pulau dengan aura mistis
Barada di sebuah pulau lepas pantai, kondisi Nusakambangan sangatlah mengerikan.
Hal ini karena kondisinya yang dikelilingi oleh hutan lebat dan tembok berduri.
Penjara yang sudah ada sejak zaman Belanda ini juga memiliki tempat dan bangunan tua yang tampak horor jika dikunjungi.
Baca Juga: Bukan Langgar PSBB, Pengacara Sebut Bahar bin Smith Ditangkap karena Sentil Penguasa
Tak ada sinyal
Di pulau Nusakambangan kini sudah ditiadakan sinyal seluler.
Hal ini menyusul adanya kasus penyelundupan 1,2 juta pil ekstasi di tahun 2017 silam.
Pulau ini dibuat zero sinyal, blank spot dan tanpa sinyal.
Meski begitu, masih terdapat fasilitas pemerintah telepon umum bagi napi yang berkelakuan baik.
Mereka bisa melakukan telepon jarak jauh dengan keluarga dengan pengawasan yang sangat ketat.
Baca Juga: Baru Bebas, Habib Bahar bin Smith Ditangkap Lagi Akibat Langgar PSBB
Penjagaan yang ekstrim
Nusakambangan dikenal sebagai penjara untuk orang-orang kelas kakap dengan kejahatan berat.
Misalnya, terorisme, pembunuhan berencana kelas tinggi yang melibatkan orang penting dan sebagainya.
Maka tak heran jika sel mereka juga dilengkapi dengan keamanan yang super maksimal.
Gudangnya eksekusi mati
Sebuah lembah yang benama Nirbaya mungkin menjadi momok menakutkan bagi para napi di lapas ini.
Pasalnya, lembah tersebut merupakan tempat dilangsungkannya eksekusi mati bagi para napi.
Lembah Nirbaya adalah tempat terakhir terpidana mati dan tidak mungkin ada kesempatan bagi mereka untuk meloloskan diri.
Baca Juga: Alasan Habib Bahar bin Smith Kembali Ditangkap Usai Bebas dari Penjara
Keganasan lapas Gliger
Di Nusakambangan terdapat dua lokasi yang sering dijadikan tempat eksekusi mati narapidana.
Petama di perkebunan jeruk Lembah Nirbaya dan bekas bangunan Lapas Gliger.
Pada lapas Gliger, terpidana mati kasus pembunuhan sadis Antonius Rio Alex Bulo alias Rio Martil meregang nyawa.
Baca Juga: Seram, Fenomena Menikah dengan Jin untuk Datangkan Kekayaan Lewat Bisnis
Lokasi ekskusi mati dirahasiakan
Di Lembah Nirbaya, ada sebuah perkebunan jeruk milik koperasi Nusakambangan yang dirawat para pekerja.
Beberapa minggu sebelum ada kegiatan eksekusi mati, para pekerja diminta untuk mengungsi.
Namun, tak satupun dari mereka yang tahu dimana persis lokasi eksekusi mati itu.
Yang jelas, mereka dilarang mendekati lokasi tersebut.
Seluruh Nusakambangan adalah daerah steril
Tak sembarang orang bisa keluar masuk dari pulau ini.
Jadi sangat tak mungkin sekali para narapidana di dalam lapas berani kabur, karena sekelilingnya hanyalah lautan.
Tahun 2000 lalu, dua kontainer berisi ular kobra dibuang di Nusakambangan.
Selain dikelilingi laut, hewan buat juga tersebar di pulau ini.
Baca Juga: Seram! 5 Benda Ini Dipercaya Sebagai Tempat Berlindung Para Hantu
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 7 Fakta Kengerian Lapas Nusakambangan, Sistem Penjagaan Ekstra Hingga Tersebar Hewan Buas