Palembang, Sonora.ID - Selama ini, setelah dua bulan lebih sudah masyarakat Indonesia dihantui dengan perasaan khawatir dengan wabah corona, seorang pengusaha makanan di Palembang justru membuktikan bahwa wabah corona ternyata tidak selalu mendatangkan kemalangan.
Padahal diketahui bahwa salah satu sektor yang tergoncang hebat dari adanya pandemi ini adalah sektor usaha atau ekonomi.
Baca Juga: Terkait PKM, Diskop Denpasar Monev Warung dan Pedagang Kaki Lima
Bunda Rayya, pengusaha makanan khas Palembang dengan sedikit inovasi dalam usahanya ternyata mampu meningkatkan penjualan, kepada Sonora dirinya mengatakan bahwa dengan menambahkan variasi rasa terhadap produk yang dijualnya ternyata memberikan dampak yang signifikan.
“Alhamdullilah dibalik musibah ini ada hikmah yang dipetik, memang diawal corona, terjadi penurunan omset 70 sd. 90%, namun dengan merubah strategi marketing, biasa terima orderan 1 loyang full untuk lebaran hanya satu varian rasa, saya rubah jadi 4 varian rasa untuk orderan 1 loyang sekaligus, alhamdulilah melonjak tajam sekarang,” ujarnya.
Baca Juga: 3 Hikmah Kewajiban Berpuasa Ramadan Bagi Umat Muslim, Salah Satunya Tawadhu'
Kue kue khas Palembang yang dijual antara lain adalah maksuba, kue 8 jam, engkak ketan, lapis kojo, agar dodol, serta makanan khas Palembang yang diberi inovasi seperti, makjola, makjo, dan masbro.
“Inovasi kami yang hit,” ujarnya.
Untuk membantu memproduksi kue-kue tersebut dirinya dibantu 10 orang karyawan.
“Kita satu hari bisa 200 loyang selama 8 hari, jadi 1600,” ujarnya.
Dirinya meyakini bahwa usaha tidak mengkhianati hasil, dengan berdoa, kerja keras dan ikhlas, mudah-mudahan rezeki akan ditambahkan.
Baca Juga: Empat Hari Rapid Test di Makassar, 204 Pedagang Dinyatakan Reaktif