Palembang, Sonora.ID - Angin kencang disertai hujan deras yang terjadi di Palembang, Jumat siang ( 22/05/2020) menyebabkan beberapa pohon tumbang dan baliho roboh.
Kepala Stasiun Meteorologi Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Desindra Deddy Kurniawan saat diwawancarai kru sonora mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan cuaca ekstrem ini.
Faktor yang pertama adalah fakta bahwa saat ini di wilayah Sumatera Selatan memasuki masa transisi yaitu peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau dimana kondisi atmosfer tidak stabil.
Baca Juga: Banjir Besar Landa 8 Kecamatan di Kabupaten OKU Timur
"Belokan angin yang menyebabkan kondisi cuaca ekstrem di Sumatera Selatan pada saat ini menyebabkan hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan petir,” katanya.
Selain itu, Indra menambahkan, adanya kemunculan Tropical Cyclon (TC) yang menyebabkan wilayah Sumatera Selatan menjadi daerah belokan angin yang membuat potensi timbulnya awan-awan hujan menjadi besar.
Baca Juga: Banjir di Banda Aceh, Walikota: Menggenangi Hampir Seluruh Kota
“Lalu selanjutnya dikarenakan adanya pengaruh regional Madden-Julian Oscillation (MJO) pergerakan kumpulan awan dari barat – timur yang saat ini ada di kuadran ke III,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya menegaskan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini masih berpotensi terjadi beberapa hari kedepan.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Corona, Puluhan Rumah di Kotabumi Selatan Terdampak Banjir
Oleh karena itu, Indra menghimbau pada masa transisi peralihan musim seperti saat ini dari musim hujan ke kemarau akan memicu cuaca ekstrim seperti hujan lebat yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, angin kencang, puting beliung dan petir.
Atas kondisi tersebut, masyarakat perlu waspada, khususnya mereka yang berada di daerah-daerah rawan longsor dan yang paling penting selalu mengikuti informasi dari Badan Meteorologi SMB II Palembang.
Baca Juga: Longsor, Pemkot Bandung Bangun Kirmir Sementara di TPU Cikutra