Sonora.ID - Penulis JK Rowling akan menerbitkan dongeng yang ditujukan untuk anak-anak yang bisa dibaca selama masa lockdown akibat pandemi virus corona.
Dongeng tersebut bercerita tentang kebenaran dan penyalahgunaan kekuasaan yang dipublikasikan secara online dan gratis.
Bab-bab awal akan dirilis pada hari Selasa, kemudian setiap hari kerja hingga 10 Juli, cuit Rowling dalam akun Twitternya @jk_rowling. Ia juga menambahkan bahwa dongeng tersebut bukanlah cerita sampingan dari Harry Potter.
Rowling mendapat ide untuk dongeng The Ickabog saat dirinya menulis Harry Potter.
Ia bermaksud menerbitkannya setelah Harry Potter and the Deathly Hallows, buku terakhir dari tujuh seri buku Potter-nya.
Akan tetapi, sebagian besar naskah tulisan tangan The Ickabog berakhir di lotengnya dan terus tinggal di sana selama satu dekade, tersimpan dalam sebuah kotak dari peritel mode kelas atas Net-A-Porter.
Baca Juga: Setelah 12 Tahun, Buku Seri 'Twilight' Terbaru 'Midnight Sun' Akan Rilis Agustus 2020
Hingga akhirnya beberapa minggu yang lalu, Rowling telah menulis ulang beberapa bagian cerita dalam beberapa minggu terakhir.
"The Ickabog adalah sebuah kisah tentang kebenaran dan penyalahgunaan kekuasaan. Tema-tema itu tidak lekang oleh waktu dan dapat diterapkan pada era atau negara mana pun," kata Rowling mengutip dari akun Twitter-nya.
"Untuk mendahului satu pertanyaan yang jelas: idenya datang kepada saya lebih dari satu dekade yang lalu, jadi itu tidak dimaksudkan untuk dibaca sebagai respons terhadap apa pun yang terjadi di dunia saat ini," katanya.
Bab-bab pertama dongeng tersebut akan dipublikasikan di situs "The Ickabog" pada hari Selasa pukul 14.00 GMT.
"Saya telah memutuskan untuk menerbitkan The Ickabog secara daring dan gratis, sehingga anak-anak yang dikarantina, atau bahkan mereka yang kembali ke sekolah selama masa yang aneh dan meresahkan ini, dapat membacanya," kata dia.
Ia melanjutkan, "Saya ingin anak-anak menggambarkan buku itu untuk saya. Biarkan imajinasimu menjadi liar!"
Rowling akan menyumbangkan royalti penulisannya untuk proyek dan organisasi yang membantu kelompok yang paling terkena dampak Covid-19.
"Sampai baru-baru ini, satu-satunya orang yang mendengar kisah The Ickabog adalah dua anak saya yang lebih kecil," katanya.