Sonora.ID - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, berdasarkan survei pemantauan harga, Bank Indonesia memperkirakan inflasi pada Bulan Mei ini sangat rendah yakni berada diangka 0,09 persen month to month atau 2,21 persen jika dihitung secara tahunan.
Menurut Perry, memang inflasi pada Bulan Ramadhan tahun ini sangat rendah jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, Sulsel Catat Angka Inflasi hingga 2,96 Persen
“Berdasarkan survei pemantauan harga, sampai dengan minggu ke-4 bulan Mei, kami perkirakan, ini perkiraan, angka resminya nanti dari BPS. Kami perkirakan di bulan Mei ini, inflasinya sangat sangat rendah. Berapa itu, yaitu 0,09 persen month to month, kalau dihitung secara tahunanya adalah 2,21 persen, 2,21 persen year on year,” jelasnya.
Diketahui bahwa pada tahun 2019 lalu, inflasi sebelum Idul Fitri sebesar 0,68 persen dan setelah Idul Fitri sebesar 0,55 persen.
Adapun faktor yang mempengaruhi rendahnya inflasi pada Bulan Mei ini adalah adanya penurunan permintaan masyarakat akan barang dan jasa yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Baca Juga: Jaga Laju Inflasi, Sumut Akan Terapkan Perdagangan Antar Daerah
Hal ini terlihat dari penurunan permintaan dan juga penurunan pendapatan masyarakat yang juga terdampak dari Covid-19 ini.
Meski demikian, Bank Indonesia optimis, inflasi pada tahun 2020 ini tetap terjaga yakni dikisaran plus minus 3 persen.
“Data tersebut menunjukkan bahwa memang inflasi di Bulan Ramadhan tahun ini, sangat rendah kalau dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, misalnya tahun 2019 di Bulan Ramadhan itu inflasinya, sebelum Idul Fitri 0,68 setelah Idul Fitri 0,55,” sambung Perry.
Baca Juga: Neraca Perdagangan Indonesia Maret 2020 Surplus 743,4 Juta Us Dollar
Terlepas dari itu, inflasi yang rendah ini juga memperlihatkan bahwa stabilitas nilai tukar rupiah tetap terjaga.
Perry mengatakan, nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat mengalami penguatan jika dibandingkan dengan kemarin, 27 mei 2020.
Perdagangan rupiah ditutup di level 14.670 rupiah per Dollar Amerika Serikat, dan hari ini diperdagangkan dilevel sekitar 14.700 rupiah per Dollar Amerika Serikat.
Baca Juga: Pengamat Sebut Harga BBM Bisa Turun sampai 50%, Begini Penjelasannya