Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, saat ini total kapasitas RS Darurat atau Lapangan Covid-19 tersebut mencapai 200 orang, dan bisa di maksimalkan hingga 500 orang. RS Lapangan ini diperuntukkan bagi pasien Covid-19 kategori ringan hingga sedang.
Namun demikian, kelengkapan alat medis, keamanan dan keselamatan tenaga medis tetap menjadi perhatian.
Di sisi fasilitas kesehatan telah disiapkan 4 buah ventilator dan ribuan APD guna memaksimalkan layanan pada masyarakat. Bahkan, untuk tenaga kesehatan dan keluarganya, telah disiapkan pula kamar-kamar khusus di area RS Lapangan tersebut.
Baca Juga: Hingga 25 Mei, Pemkot Surabaya Telah Lakukan 21.203 Rapid Test
“Kita siapkan juga ICU, Ventilator, hingga sarana pemulasaraan di belakang juga kita siapkan,” imbuh Khofifah.
Untuk diketahui, RS Darurat ini dibangun dengan dua basis utama, yaitu gedung dan tenda. Satu gedung utama dan lima ruangan berbasis tenda yang telah rampung pengerjaannya. Kelima tenda tersebut dibagi peruntukannya untuk tenda pasien wanita, tenda pasien pria, tenda screening dan tenda untuk keperluan administrasi.
Sedangkan untuk kesediaan tenaga kesehatan, Pemprov Jatim akan melakukan kolaborasi dengan IDI (Ikatan Dokter Indonesia) dan PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia). Bersama IDI dan PPNI akan dilakukan perekrutan tenaga relawan guna pengoptimalan pelayanan medis bagi pasien.
Baca Juga: Kurangi Penyebaran, Pemkot Surabaya Bentuk Kampung Wani Covid-19
Selain Gubernur Khofifah, turut mendampingi pada kegiatan tersebut antara lain Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansyah, Ketua DPRD Prov. Jatim Kusnadi, Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi, dan Ketua Gugus Promotif/Preventif Covid-19 Jatim Suban Wahyudiono.