Bandung, Sonora.ID - Bertempat di Aula Barat ITB Bandung, Selasa (2/6/2020), pelantikan Prof. Utomo Sarjono Putro menjadi Dekan Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) periode 2020-2024 berlangsung khidmat.
Utomo menggantikan Prof. Sudarso Kaderi Wiryono yang habis masa jabatannya, pada awal Juni 2020 (01/6/2020), dimana sebelumnya pada Selasa (19/5/2020) lalu telah dilaksanakan acara pisah sambut secara internal.
Dekan SBM ITB terpilih, Utomo mengajak kepada jajaran pengajar dan tenaga kependidikan SBM ITB untuk bersama-sama memajukan SBM ITB .
Apalagi menghadapi kondisi ‘new normal’ atau Kebiasaan Baru dengan perubahan baik perilaku dan cara mengajar dosen, termasuk gaya kepemimpinannya yang harus menyesuaikan.
Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Jadi KSAL, Berikut Ini Profil Yudo Margono
”Saya ingin meneruskan apa yang sudah bagus dari Dekanat di bawah kepemimpinan Prof. Sudarso dan tentunya melakukan transformasi SBM menuju ‘next level’ dengan melakukan inovasi-inovasi sesuai dengan tantangan ke depan. Tentunya ini membutuhkan kerja sama semua pihak,” ucap Utomo dalam sambutannya.
Utomo menjelaskan, ruang Dekanat terbuka untuk siapa pun, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Siapapun yang ingin memberikan masukan, dipersilahkan.
Sementara itu, Dekan sebelumnya, Sudarso menyampaikan permohonan maaf dan mengucapkan terima kasih, terhadap seluruh rekan kerjanya yang selama 10 tahun terakhir memajukan SBM ITB ke tahap yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ada Harapan, Penliti ITB Prediksi Penyebaran Corona Berakhir pada April 2020
Sudarso juga menceritakan, perjalanannya di SBM ITB termasuk cita-cita menjadikan SBM ITB sebagai fakultas sekolah yang maju dan dapat menjadi acuan fakultas sekolah lainnya.
“SBM ITB merupakan the Best Business School in Indonesia versi majalah Global Brand bisnis Inggris, selama 3 tahun berturut -turut. Selain itu QS - Ranking untuk Subjek Bisnis dan Manajemen masuk dalam 250-300 besar," ungkap Utomo.
Utomo juga menyampaikan visinya dalam memimpin SBM ITB adalah ingin menjadikan SBM sebagai institusi yang mengakar kuat secara lokal dan nasional dalam bidang bisnis dan manajemen, dan disegani secara internasional, mendidik dan mengembangkan generasi teknopreneur, meningkatkan kolaborasi penelitian di kancah Internasional, serta terlibat aktif dalam perbaikan kualitas para stakeholders SBM.
Baca Juga: Resmi Dilantik, Yusran Jusuf Paparkan Langkah Awal Pimpin Makassar
Untuk mencapai visi tersebut, sebagai dekan ia menargetkan 3 rencana strategi ke depan yang akan melibatkan sinergi dengan ITB, seperti pembelajaran berbasis ekosistem yang dinamis dan kurikulum inovatif, melakukan transformasi pengembangan pembelajaran berbasis teknologi (education 4.0), serta memperkuat peran Ikatan Alumni.
Strategi kedua adalah meningkatkan interaksi strategis dan kolaborasi antar Fakultas/ Sekolah/ BPUDL/ LK/ LPIK, dan lain-lain di ITB (Value Co-Creation dan Orchestrator Platform). Sedangkan strategi ketiga adalah penguatan penelitian untuk menyelesaikan permasalahan lokal dan nasional dengan kerjasama dengan fakultas/sekolah lain di ITB, juga kerjasama dengan institusi internasional ternama; peningkatan Kerjasama industri yang lebih erat sebagai Laboratorium dan pusat-pusat penelitian di ITB.
“Saya mohon dukungan dari semua pihak, agar SBM ITB senantiasa berkontribusi dan memberikan dampak yang berarti bagi masyarakat Indonesia dan dunia," tutup Utomo.
Baca Juga: Ciptakan Tas Anti Copet, 2 Mahasiswa ITB Dapat Penghargaan di Korsel