Sonora.ID - Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto mengantakan, akibat dari pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia pada Bulan April 2020 ini mengalami penurunan.
Bahkan penurunan tersebut menyentuh angka 87,44 persen, jika dibandingkan jumlah kunjungan pada April 2019 atau hanya 160.000 orang.
Secara kumulatif, dari Januari hingga April 2020, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,77 juta kunjungan atau turun 45,01 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama di tahun 2019 yang berjumlah 5,03 juta kunjungan.
Baca Juga: 1,8 Juta Penduduk Sulawesi Selatan Sudah Lakukan Sensus Online
Menurut Suhariyanto, penurunan ini sangat dalam, dan Indonesia harus berhati-hati karena pernurunan ini akan berdampak juga ke sektor pendukungnya.
Sektor yang maksud adalah sektor transportasi, tingkat hunian kamar, dan juga industri ekonomi kreatif.
Di sektor transportasi sendiri juga mengalami penurunan yang sangat dalam, seperti ditransportasi udara.
Baca Juga: Bangkitkan Roda Ekonomi Pariwisata Daerah, Pejabat Wali Kota Makassar Dukung Objek Wisata Lantenbung
Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan di Bulan April 2020 ini sebanyak 838,1 ribu orang atau turun 81,70 persen dibandingkan Maret 2020 dan jumlah penumpang tujuan luar negeri turun 95,35 persen.
“Pada bulan April 2020 ini, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia, hanya tinggal 160.000 orang. Dan bisa dilihat, ini didominasi oleh wisatawan mancanegara dari Timor Leste. Kalau kita bandingkan posisi ini, kalau kita lihat pergerakan grafik warna merah ini sangat tidak biasa. Ini menunjukan bahwa dampak Covid-19 ke pariwisata sangat-sangat besar. Dan kita perlu berhati-hati, karena ini nanti akan berdampak ke sektor pendukungnya, baik tingkat hunian kamar, sektor transportasi, industri ekonomi kreatif, perdagangan, dan seterusnya,” ungkapnya menjelaskan.
Baca Juga: Jokowi Minta Industri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Peka Terhadap Tren Wisata Pasca Pandemi
Tidak hanya angkutan udara, angkutan darat, dan laut juga mengalami penurunan.
BPS mencatatkan jumlah penumpang angkutan laut pada bulan April 2020 ini turun 70,82 persen dibandingkan dengan Maret 2020, begitu juga dengan jumlah penumpang kereta api turun 74,86 persen.
Suhariyanto mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ini khususnya di sektor pariwisata sangat luar biasa, oleh karena itu pemerintah perlu memikirkan trobosan baru agar sektor pariwisata dan transportasi dapat pulih.
Baca Juga: New Normal, Bali Wacanakan Langkah-langkah Kesiapan Pariwisata