"Kita terus berupaya agar PE kita tidak menurun tajam seperti yang dihadapi banyak negara lain dunia yang bahkan masuk ke zona negatif." Ujarnya.
"Kenaikan defisit ini kita akan tetap jaga secara hati-hati seperti tadi instruksi Presiden dari sisi sustainibilitas dan pembiayaannya. kami akan menggunakan berbagai sumber pendanaan yang memiliki risiko terkecil dan biaya paling rendah" tegas Sri Mulyani.
Baca Juga: New Normal Usa Pandemi, PNS Kemenkeu Bebas Kerja dari Mana Saja
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, untuk menutup defisit, Kementerian Keuangan akan menggunakan sumber pendanaan yang memiliki resiko terkecil dan biaya paling rendah, termasuk menggunakan sumber internal pemerintah, seperti penggunaan saldo anggaran lebih pemerintah, dana abadi, BLU, dan penarikan pinjaman program dengan bunga rendah.
Selain itu, Kementerian Keuangan yang didukung oleh Bank Indonesia juga akan melakukan penerbitan SBN di domestik maupun global.
Baca Juga: Iuran BPJS Naik, Staf Ahli Kemenkeu: Supaya Terjangkau bagi Negara dan Masyarakat
"Dukungan BI melalui kebijakan moneter seperti penurunan giro wajib minimum. dan BI sebagai standby buyer dalam pasar perdana. serta dari sisi dukungan bi untuk berbagai program yang melibatkan pembiayaan below the line." Ungkap Sri Mulyani.