Sonora.ID - Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau yang dikenal dengan PSBB, sudah berakhir di berbagai daerah.
Sebagai gantinya, daerah-daerah pun akan memasuki era baru yang disebut sebagai New Normal, atau kehidupan yang baru.
Era New Normal ini adalah masa transisi atau adaptasi masyarakat untuk kembali beraktivitas namun masih dengan menjalankan protokol kesehatan demi terhindar dari Covid-19.
Baca Juga: Ramai New Normal, Palembang Masih Masuki Masa Penerapan PSBB Jilid 2
Era ini juga digunakan sebagai salah satu cara untuk mengembalikan aktivitas ekonomi dan membangkitkan kembali perekonomian yang sedang redup.
Meski demikian CEO TopKarir, Bayu Janitra Wirjoatmodjo menyatakan bahwa tak semua pengusaha merespon baik langkah new normal tersebut.
Pihaknya menyatakan bahwa langkah ini menuai pro dan kontra dari pengusaha, pasalnya memang new normal membutuhkan penyesuaian yang memakan dana perusahaan lebih besar.
Baca Juga: Aturan Berkunjung di Pasar Tradisional Kabupaten Malang Selama New Normal
“Risiko untuk peningkatan biaya sudah pasti. Misalnya di restoran yang tadinya bisa menampung 200 orang bisa tereduksikan jadi hanya 50 sampai 70 orang. Jadi omsetnya pasti berkurang dari sisi itu,” ungkap Bayu menjelaskan.
Selain itu, pihaknya juga menekankan bahwa new normal ini sebenarnya juga sangat memberatkan pada sisi karyawannya.
Karena tidak semua karyawan menggunakan kendaraan pribadi, banyak yang menggunakan kendaraan umum yang membuat keamanannya tidak setinggi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi.
Baca Juga: 81 Persen Warga Tak Tahu Tentang Protokol Kesehatan, Sumut Masih Kaji Penerapan New Normal
“Ini menyebabkan bahwa memang ada beberapa hal yang harus disiapkan, dan ini pasti tidak gampang,” jelasnya.
Namun, di sisi lain, kegiatan produktivitas di dunia bisnis memang ada hal yang lebih efektif jika dilakukan dengan tatap muka atau bertemu langsung.
Langkah new normal ini pun menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kondisi perekonomian di Indonesia.
Baca Juga: Pengamat: Ketika 'New Normal Life' Dijalankan, Perlu ada Keseimbangan